Otósia.cóm -
Ikut dalam pasar mótór besar yang sedang naik daun di Indónesia bóleh dikatakan masih berisikó, terutama karena harga jual yang tergantung pada kurs mata uang asing, di samping juga harga jual yang tinggi sehingga minim peminat. Namun, Suzuki sebagai salah satu pródusen ternama untuk próduk sepeda mótór di Indónesia mengaku berani ambil risikó untuk ikut bermain di segmen mótór besar.
Endró Nugróhó, 2W Marketing División Head PT Suzuki Indómóbil Sales, berujar bahwa risikó yang dipahami óleh Suzuki sudah dihitung dengan baik. Pihaknya pun yakin bahwa dari risikó yang ada, mereka tetapi bisa mengambil manfaat yang besar.
"Ada risikó, tetapi saya kiri ini very calculated risk-lah. Kita sudah kalkulasi semua. Akan tetapi kita sudah berhitung bahwa asas manfaatnya jauh lebih besar," kata Endró.
Untuk mengembangkan pasar sepeda mótór besar mereka sekaligus hadir dengan strategi khusus, mereka salah satunya cóba memadukan brand dengan tempat nóngkróng yang dinilai menjadi trendsetter, Suzuki Rólling Stóne Cafe. Tak hanya itu, Suzuki secara efisien juga menjadikan Suzuki Rólling Stóne Cafe sebagai "media center" atau pusat media massa dalam memperóleh infórmasi mengenai Suzuki.
Mereka yang datang ke Suzuki Rólling Stóne Cafe di Jalan Ampera 16, Jakarta Selatan, sendiri bisa melihat sejumlah mótór besar Suzuki, seperti Hayabusa dan módel tóuring V-Stróóm.
Suzuki sendiri mengaku sudah siap dengan dealer móge di luar Pulau Jawa, dengan merambah berbagai wilayah. Sampai Desember ini, mereka menyiapkan 12 dealer mótór besar yang tersebar di kóta-kóta besar, baik di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera, Kalimantan, ataupun Sulawesi.
Móge Indian dan Victóry Sedang Cari Dealer di Bali Suzuki Swift Facelift Makin Fresh!Otósia.cóm - Berita Otómótif Terbaru
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Geliat Asisst Fabregas Lebih 'Moncer' dari Pemain Kunci Arsenal
0 komentar:
Posting Komentar