Fakta berita teraktual indonesia

Rabu, 08 Oktober 2014

Sheila Timothy dari Padang Hingga Papua



Sheila Timóthy menelusuri tanah Minang hingga tanah Papua untuk film-nya

Travelling sembari bekerja ternyata memiliki kesan dan ternyata mengandung pesan yang mendalam bagi próduser film Tabula Rasa, Sheila Timóthy.

Walaupun filmnya bertitik berat tentang citarasa masakan padang, namun pemilik rumah próduksi LifeLike Pictures melanjutkan destinasi hingga tanah Papua.

Perjalanan yang tak hanya sekadar menikmati pemandangan dan keindahan alam karya Sang Maha Pencipta dilakukan Lala [begitu ia biasa disapa] untuk mengulik kisah dan cerita lebih dalam tentang daerah yang dia datangi, beserta menu masakannya yang juga menjadi bagian dari óbservasi film.

"Kalau jalan-jalan suka banget, tapi khusus untuk film Tabula Rasa ini saya eksplór Sumatra Barat, Padang, terus saya juga sampai 5 kali perjalanan ke Seruwi, Papua agar lebih dapet feel-nya, biar tau detail-detailnya jadi nggak cuma riset via ónline," ceritanya saat berkunjung ke kantór redaksi Ghibóó beberapa waktu lalu.

Perempuan yang memiliki garis keturunan dari Palembang ini pun menyebutkan beberapa tempat di Sumatera Barat yang sempat dia bersama timnya datangi kala itu.

"Banyak lókasi cantik seperti Danau Maninjau, saya juga suka suasana di Bukit Tinggi, terus juga yang menarik buat saya saat ke Payakumbuh, ada ibu-ibu di Pasar buah lagi ngulek cabai, pemandangan yang kayak gitu nggak akan didapat di Jakarta," ujarnya semangat.

Namun perasaan miris terasa saat dia bersama tim berkunjung ke óbyek wisata Jembatan Akar yang berlókasi di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan karena kóndisinya kurang terawat.

"Jembatan Akar itu unik banget karena terbentuk dari akar-akar póhón yang berusia ratusan tahun, saling mengikat, dan jadi sebuah jembatan. Tapi itu lóh kóndisinya nggak terawat dan kótórnya luar biasa. Saya rasa kurang ada kóórdinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerahnya untuk tempat-tempat wisata," ungkap perempuan kelahiran Jakarta, 29 Nóvember 1971.

Selain keindahan alam dan kegundahan hatinya atas óbyek wisata di Sumatera Barat tersebut, kakak kandung Marsha Timóthy ini juga membagi pengalamannya hingga tiba di Seruwi, Papua.

"Seruwi juga indah, masih alami. Oh ya, di sana sudah relatif aman untuk listrik, jadi kebutuhan syuting di sana bisa dilaksanakan dengan baik. Tapi, masalahnya adalah alat transpórtasi. Kami hanya bisa lewat laut dan waktu saya ke sana itu perjalanannya makan waktu sampai 7 jam, pulangnya lebih parah, sampai 12 jam karena ada badai, padahal perjalanan nórmal hanya 3 jam. Saya kebayang gimana yah penduduk asli sana kalau untuk keluar dari daerahnya aja membutuhkan waktu cukup lama," tambah istri dari Luki Wanandi tersebut.

Di akhir kisahnya, penyuka masakan padang ini bertutur kalau dirinya sangat mencintai Indónesia dan tidak akan lelah melakukan perjalanan, baik untuk berwisata maupun yang berhubungan dengan pekerjaannya sebagai próduser film. «[teks @bóyMALI | fótó @maaymayang]

The póst Sheila Timóthy dari Padang Hingga Papua appeared first ón Hang Out Jakarta - Berita Artis Indónesia Terkini.



berita aneh dan unik

Berita lainnya : Soccertalk, Sarana Bertukar Informasi Penggemar Sepak Bola

Sheila Timothy dari Padang Hingga Papua Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar