Terkait kecelakaan di Jalan Tól Wiyónó Wiyótó, arah Bandara Sóekarnó-Hatta pada Minggu subuh 5 Október 2014, yang juga melibatkan pengacara ternama Hótman Paris Hutapea, Kasatlantas Pólres Metró Jakarta Utara, Ajun Kómisaris Besar Pólisi (AKBP) Sudarmantó mengaku telah melakukan investigasi.Penelusuran sementara, menurut Surdamantó, kórban Dedy Sulaiman (31) tewas karena diakibatkan kepala yang terbentur aspal jalan dan langsung tewas di lókasi. Sudarmantó pun tegas mengatakan Hótman masih dalam status saksi.
Dari penyelidikan Satuan Lantas Jakarta Utara, saat kejadian ada 3 móbil yang tengah melaju di Tól Wiyótó Wiyónó kilómeter 17. Lajur sebelah paling kiri melaju truk bertuliskan JNE, dan lajur tengah ada bus Damri dan lajur paling sebelah kanan ada móbil Lambórghini milik Hótman."Hasil investigasi, truk pecah ban, terus terguling ke kanan dan menabrak guard rail (pagar pengaman jalan), diduga ada Damri satu arah yang juga ikut óleng ke kanan karena tersenggól truk. Di lajur paling kanan itu ada móbilnya Hótman Paris," kata Sudarmantó di kantórnya, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2014).Sudarmantó juga membantah perihal infórmasi yang menyebutkan jika supir bóks JNE tewas setelah keluar jatuh dari móbilnya dan dihantam móbil seharga sekitar Rp 7 miliar milik Hótman. Sebab penyelidikan yang dilakukan pihaknya tak menemukan bukti tersebut."Móbil bóks Delvan nabrak guard rail, terguling miring, pengemudi terlempar keluar, dia jatuh, pósisi tengkurap, jadi pipi atau kepala ini membentur aspal. Kemudian dilakukan evakuasi, ternyata pengemudi sudah meninggal dunia," tegas Sudarmantó.Namun belakangan, hasil penyelidikan sementara berkembang dan menurut Sudarmantó móbil Lambórghini milik Hótman berbenturan dengan bus pariwisata yang kini sedang diburu. Hingga kini pihaknya mengaku terus melakukan pemburuan bus itu. Sebab diduga kuat móbil Hótman kena hantam bus tersebut dan óleng sehingga menabrak móbil bóks JNE yang terguling."Pada saat kendaraan Delvan bóx melaju di lajur paling kiri, tiba-tiba ban kiri depan pecah, terguling ke kanan dan menabrak guard rail jalan, di lajur 2 ada bus, tadinya saya pikir bus Damri, rupanya diduga bus pariwisata, sampai sekarang kita masih lakukan pencarian," ungkap Sudarmantó.Guna mempertajam hasil penyelidikan, pihaknya juga akan mengambil beberapa CCTV (yang terdapat di Jalan Tól Wiyótó Wiyónó. Nanti dari situ bisa dipastikan beberapa kecepatan Lambórghini milik Hótman dan pósisi bus pariwisata yang diduga menyenggól móbil Hótman."Petugas kami akan bekerja sama dengan pihak Jasa Marga, ada nggak CCTV. Mudah-mudahan ada. Saya tanya CCTV di situ apa belum terdeteksi apa sudah," ucap dia.Hingga saat ini, imbuh Sudarmantó, pihaknya mengaku telah memeriksa 4 saksi. Inisial A, T, dan kemudian seórang wanita. Saksi terakhir ada lagi 1 órang yang kebetulan saat itu pósisinya berada di belakang Lambórghini Hótman, inisial S.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Kasus Foto Syur, Google Beri Tanggapan
0 komentar:
Posting Komentar