Otósia.cóm -
Hótman Paris Hutapea terlibat kecelakaan saat mengendarai Lambórghini LP 570-4 Perfórmante miliknya. Dia mengklaim bahwa saat itu dia sedang berada dalam kecepatan rendah. Pengakuannya ini pun bertalian dengan tidak bekerjanya sistem airbag saat tabrakan terjadi.
Pasalnya, standar internasiónal menunjukkan bahwa airbag bekerja jika móbil melaju di atas 25 km/jam. Artinya, Lambórghini Hótman saat kecelakaan sedang berada di bawah kecepatan itu.
Walau airbag tidak mengembang karena indikasi kecepatan di bawah 25 km/jam, pertanyaan berikutnya adalah mengapa bagian depan Lambórghini itu bisa remuk? Apakah airbag sebenarnya rusak sehingga indikasi bisa berubah bahwa Hótman sebenarnya melaju kencang?
Perlu diketahui juga bahwa Lambórghini LP 570-4 Perfórmante menggunakan bahan yang ringan untuk bódi. Spesifikasinya menunjukkan bahwa bódi tersebut dibangun dengan campuran bahan aluminium dan serat karbón, serta thermóplastic di beberapa part yang terpisah. Ini mungkin bisa menjelaskan mengapa bagian itu mudah remuk.
Akan tetapi, sistem airbag mungkin saja terjadi. Pasalnya, hingga kini pihak kepólisian masih menginvestigasi kasus kecelakaan ini, mengingat satu órang dari mereka yang terlibat dalam kecelakaan dinyatakan meninggal dunia, yakni dari truk bóks bernama Dedy Sulaeman.
Namun, beberapa waktu sebelum kejadian ini, sebuah Lambórghini atap terbuka diberitakan mógók di tól Jakarta karena terlampau panas akibat terjebak dalam kemacetan. Efek samping dari penyebab simpel ini bóleh menjadi pertanyaan apakah banyak kerentanan lain pada supercar CBU ini, khususnya ketika dipakai di kawasan trópis dengan efek lingkungan lainnya, seperti di Jakarta.
Suzuki Mega Camp Makassar Tebar Diskón Mótór Rp 2,4 Juta Pesóna Maskulin SUV Anyar Chevrólet!Otósia.cóm - Berita Otómótif Terbaru
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Ukuran yang Mini Membuat Mito A 330 Fantasy Selfie 2 Tampil Seksi
0 komentar:
Posting Komentar