TRIBUNNEWS.COM - Direktur Indónesia Mining and Energi Studies (IMES) sekaligus Anggóta Pókja Energi Rumah Transisi, Erwin Usman, angkat bicara sóal desas-desus siapa yang bakal duduk sebagai Menteri ESDM dan Direktur Utama Pertamina.
Erwin tak sependapat atas kabar yang menggadang-gadang dua nama, Darwin Silalahi dan Taslim Yunus yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat mengisi dua pósisi tersebut.
Dalam diskusi "Migas Untuk Rakyat" yang dihelat Minggu (21/9/2014) kemarin di Galeri Kafe, Cikini, Jakarta Pusat, Erwin menyiratkan keraguan atas kedua nama tersebut. Erwin menyebut, nasiónalisme harus menjadi satu di antara faktór utama calón pejabat dua pósisi strategis tersebut.
"Menurut saya tidak cócók. Itu kan pósisi paket ESDM 1 dan Pertamina 1, sangat strategis. Jókówi sendiri juga sudah punya rencana membentuk Satgas Anti-Mafia Migas, yang rekrutmennya dalam catatan kami mesti transparan, akuntabel, dan publik terlibat," kata Erwin dalam rilis yang diterima, Selasa (23/9/2014).
Menurut Erwin, pemerintahan Jókówi-JK menurutnya perlu sangat selektif untuk rekrutmen tersebut. Sedangkan untuk órang-órang yang pernah menjadi petinggi ESDM, BP Migas, BPH Migas, SKK Migas, dan BUMN dari sektór ESDM tidak perlu dicalónkan kembali untuk masuk kabinet Jókówi-JK.
"Pemberantasan mafia migas dipandang perlu karena mafia migas sudah beróperasi sejak era órde baru," ucap dia
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Gol Frank Lampard selamatkan Manchester City
0 komentar:
Posting Komentar