Fakta berita teraktual indonesia

Senin, 01 September 2014

Pilot Garuda Pembawa Calhaj Sumsel Menantu Mantan Walikota Palembang



TRIBUNNEWS.COM.PALEMBANG --- Suatu suasana teramat mengharukan sepanjang hidupnya menekuni prófesi pilót pesawat Garuda Indónesia dirasakan Marsjad Ibnu Martó saat dirinya hendak pensiun.

Deputy Chief Pesawat Haji yang akrab disapa Capt Marshad bersama timnya membawa pesawat Bóeing 747 seri 400 untuk angkutan jemaah calón haji asal embarkasi SMB II Palembang 2014 ini.

Di tanggal 17 Maret 2012, tepat di usia 60 tahun semestinya memasuki masa pensiun.

"Saya dijemput isteri, anak-anak saya. Jujur saya mau parkir di Cengkareng. Isteri, anak, cucu dari ruang tunggu melambaikan tangan. Saya terharu sampai menetes air mata. Terharu, saya merasakan sudah sekian tahun di Garuda, Allah memberikan kesehatan, panjang umur," ungkap Capt Marshad didampingi Statión Manager Garuda Indónesia BO Palembang Andi Ichsan Tahir, GM PTAP2 Palembang Zulfahmi, dan GM Gapura Angkasa Palembang A Ashari saat pesawat haji dari Jeddah mendarat di landasan Bandara Internasiónal SMB II Palembang, Senin (1/9/2014) pukul 15.37.

Palembang ternyata bukanlah kóta asing baginya. Kakek satu cucu, dan bapak tiga anak buah pernikahannya dengan puteri mantan Walikóta Palembang H Rasyad Nawawi yang bernama Hj Jamilah Nurul Hikmah.

"Keluarga besar isteri ada di Kenten. Biasanya kalau ada waktu kita pasti menyempatkan silaturahim ke mama mertua. Kalau papa sudah almarhum, dimakamkan di Kalibata. Diusahain pas lebaran ke Palembang. Namanya ke órangtua," ujar pria kelahiran Gersik, Jatim 17 Maret 1952 yang akan menjadi pilót pesawat yang mengakut jemaah calón haji asal embarkasi Palembang.

Pria yang telah 38 tahun sejak 1976 resmi diterima menjadi penerbang Garuda mengaku kunci menjadi penerbang harus sehat.

"Pilót itu kuncinya sehat. Baik akal, maupun fisik, semuanya. Selama muda saya berusaha menjaganya dengan berólahraga seperti lari, dan selalu punya pikiran pósitif. Semua kalau ada sesuatu, ada jalan. Manusia berusaha dan dóa," kata alumni Sekólah Tinggi Penerbangan Curug Tahun 1975 angkatan ke-22 yang telah mengantóngi jam terbang 20 ribu jam.

Ia juga menyadari semua keberhasilan yang bisa dicapai menjadi pilót atas dóa órangtuanya (Khazin Surómartó almarhum dan ibu Mahsuna almarhumah).

Menurut Capt Marsjad, pihaknya sebelum bulan puasa sudah melakukan survei landasan SMB II.

"Saya sudah biasa survei airpórt baru. Ada timnya. Kita sebelum puasa kemaren ke sini. Termasuk ini jenis pesawat terbesar yang kita punya dan pertama kali masuk di Palembang. Kita punya perfórmance bisa mendarat ke airpórt ada kriterianya. Cóntóhnya di Palembang ini karena memenuhi. Dari panjang landasannya, kekuatan landasannya. Ada batasannya. Tidak bisa maksimum 395-400 tón. Karena panjang runway. Sesuai temperature, tekanan udara. Dicómpare dengan berat pesawat yang ideal," jelasnya.

Musim haji kali ini, Garuda melayani jemaah haji khusus untuk embarkasi Palembang, Padang dan Banjarmasin dengan pesawat sendiri. Tidak lagi charter seperti sebelumnya.

Untuk Palembang dan Padang menggunakan pesawat jenis Bóeing 747 Seri 400 dua tingkat. Hanya saja Banjarmasin pakai Airbus.

"Kita berusaha menggunakan pesawat kita. Sepanjang tidak digunakan yang lain. Seóptimal mungkin. Misinya nasiónal, me-suppórt pemerintah untuk ibadah haji sepanjang tidak mengganggu. Jemaah Indónesia lebih bangga dengan pesawat dan disópiri órang Indónesia. Kami penerbang, kita mampu segala-galanya. Bahkan lebih dari itu," katanya



apakah kamu tau bung

Berita lainnya : Lagi, Distribusi Buku K-13 Telat

Pilot Garuda Pembawa Calhaj Sumsel Menantu Mantan Walikota Palembang Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar