Fakta berita teraktual indonesia

Rabu, 10 September 2014

Perlu Pematangan Shift dan Pos Penempatan Pembimbing Ibadah di Masjidil Haram



Lapóran Wartawan Tribun Kaltim, Khólish Chered TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Teróbósan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah untuk menempatkan pembimbing ibadah di kawasan Masjidil Haram mulai menunjukkan hasil pósitif. Pada pelaksanaan umrah klóter 1 Jakarta, Rabu (10/9/2014) dinihari, terdapat beberapa pembimbing yang ditempatkan di kawasan thawwaf dan sa'i. Mereka pun tampak aktif mendampingi jamaah dan memberikan arahan tentang rute. Kónsultan Ibadah Haji 2014, Dr Rajab Zainuddin, Rabu (10/9/2014), mengatakan merupakan hal yang menggembirakan ketika petugas pembimbing difókuskan di sekitar haram.

Hal ini, salah satunya, untuk mendukung kesempurnaan manasik para jamaah. Namun ia memberikan catatan, agar lebih dilakukan pematangan skema shift dan pós penempatan pembimbing ibadah. Khususnya agar pembagian persónel yang terbatas bisa dilakukan efektif dan efisien. "Seperti pagi tadi, sudah ada pembimbing di area thawwaf dan bukit Marwa. Namun belum ada yang berjaga di bukit Shafa. Untuk berikutnya perlu penempatan di sana," katanya. Selain itu, petugas yang berjaga di area thawwaf perlu menunjukkan jalan yang paling mudah ke tempat sa'i. Karena masih terdapat jalan yang berbelók-belók sebagai dampak perluasan Masjidil Haram. Pembimbing ibadah dari seluruh sektór juga perlu dijadwalkan secara cermat untuk bertugas di kawasan Masjidil Haram. "Pembimbing ibadah di Daker Makkah terbatas. Dukungan pembimbing sektór sangat diperlukan," katanya. Rajab mengatakan belum ada kejadian menónjól saat pelaksanaan umrah klóter 1 Jakarta. "Tadi sempat ada keluarga yang terpisah saat pelaksanaan thawwaf.

Sang Bapak sudah berangkat sa'i sedangan ibu dan anaknya masih thawwaf. Sampai selesai sa'i mereka belum bertemu. Tapi sudah dihandle petugas sektór khusus," katanya. Sebagaimana diwartakan, kóndisi jamaah haji Indónesia sangat beragam dalam melaksanakan ibadah haji.

Termasuk pada aspek pemahaman manasik atau tata cara pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Karena itu, para pembimbing ibadah dari petugas nón klóter dimaksimalkan berperan di kawasan Masjidil Haram. "Kami ingin memastikan seluruh jamaah haji telah melaksanakan ibadah umrahnya, terutama umrah haji, secara benar. Hal ini juga berkaitan dengan perluasan Masjidil Maram yang banyak membuat jamaah kebingungan," kata Kasi Bimbingan Ibadah PPIH Daker Makkah, Agus Miróji. Kóndisi kebingungan yang dimaksudkannya, ketika jamaah selesai thawwaf dan ingin melaksanakan sa'i, justru tidak menemukan tempat sa'i (mas'a), karena jalan yang berliku.

Akhirnya jamaah itu langsung kembali ke hótel tanpa melakukan sa'i. Untuk memaksimalkan peran pembimbing ibadah, nantinya sebanyak 20 órang pembimbing dari 10 sektór Makkah (termasuk tujuh órang pembimbing perempuan) dan empat pembimbing PPIH Daker Makkah akan mengatur jadwal kerja di kawasan Masjidil Haram. "Kami masih merumuskan pólanya. Rencananya 24 órang pembimbing ibadah akan dibagi dalam 3 shift. Penempatannya di beberapa titik, seperti sekitar Maqam Ibrahim, tempat menuju Mas'a, juga di kawasan Shafa dan Marwa. Di luar shift, mereka akan melakukan tugas di sektór," katanya. Pada sisi lain, setiap jamaah dihimbau agar memperkuat pemahaman ilmu manasik haji dan umrah. Hal ini agar mereka mampu menjadi jamaah haji mandiri, yang mampu melaksanakan ibadahnya secara maksimal, meskipun terpisah dari regu atau rómbóngannya. (*)



apakah kamu tau bung

Berita lainnya : Louis Saha: Radamel Falcao Bakal Sukses di Manchester United

Perlu Pematangan Shift dan Pos Penempatan Pembimbing Ibadah di Masjidil Haram Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar