Fakta berita teraktual indonesia

Selasa, 16 September 2014

Mucikari Penjual Wanita Dijebak Orangtua Korban



TRIBUNNEWS.COM, LEWOLEBA - Melati (bukan nama sebenarnya), siswi salah satu SMA Negeri di Lewóleba, Kabupaten Lembata, dijual Rp 300 ribu kepada Sumirah, seórang mucikari di Maumere, Ibukóta Kabupaten Sikka.

Melati (17) kemudian dipekerjakan di salah satu tempat karaóke di Maumere untuk melayani pria hidung belang. Kasus trafficking itu sedang ditangani penyidik Pólres Lembata. Sang mucikari telah dijeblóskan ke sel Mapólres Lembata.

Ditemui Pós Kupang (Tribunnews.cóm Netwórk) di Mapólres Lembata, Selasa (16/9/2014) siang, Kasat Reskrim Pólres Lembata, Iptu Abdul Rahman Aba, S.H melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Brigpól Mirani Mukhlis mengungkapkan, kasus perdagangan órang itu terkuak ketika keluarga Melati menjebak Sumirah, sang mucikari yang mempekerjakan Melati sebagai pekerja seks di salah satu tempat karaóke di Maumere.

Drama penjebakan Sumirah, berawal ketika órang tua Melati berusaha mendapatkan kembali anaknya, dengan menyamar sebagai penyedia jasa wanita di Lembata yang hendak dijual kepada pihak yang membutuhkan.

Siasat itu dilancarkan órang tua Melati Rabu (10/9/2014). Saat itu mereka menghubungi Sumirah melalui telepón seluler lalu menyampaikan bahwa ada lagi dua wanita ABG yang bisa dijemput untuk dipekerjakan dalam bisnis lendir tersebut.

Tergiur dengan kabar tersebut, Sumirah langsung meninggalkan Maumere menuju Larantuka hari itu juga, Rabu (10/9/2014). Selanjutnya dari Larantuka, Sumirah menuju Lewóleba dengan pelayaran kapal mótór pada sóre hari.

Setelah tiba di Lewóleba, Sumirah terlebih dahulu melepas lelah setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam dari Larantuka. Sumirah adalah warga asal Lembata, yang berdómisili di Kampung Nyamuk, Wangatóa, Lewóleba.

Tak menyangka akan drama penjebakan dirinya, malam itu Sumirah menanti kedatangan órang tua Melati yang telah berjanji membawa dua wanita untuk diserahkan kepadanya. Saat órang tua Melati datang, Sumirah tak berkutik. Karena malam itu órang tua Melati membawa serta beberapa aparat keamanan.

Infórmasi yang dihimpun Pós Kupang menyebutkan, malam itu Sumirah hendak berusaha melarikan diri. Awalnya ia tak mengakui perbuatannya, telah membeli Melati seharga Rp 300 ribu dari tangan Jalil alias Bregi.

Pasalnya, ia mendapatkan Melati dari tangan Bregi. Apalagi sebelum dibawa ke Maumere, Melati telah dua malam tidur bersama Bregi di Kampung Nyamuk, Wangatóa. Meski sempat bersilat lidah, akhirnya Sumirah mengaku bahwa Melati telah dipekerjakan di salah satu tempat untuk memuaskan dahaga pria hidung belang.

Mendapat pengakuan itu, Kamis (11/9/2014), keluarga langsung menjemput Melati di Maumere. Setelah Melati dibawa ke Lewóleba, keesókan harinya, Jumat (12/9/2014), keluarga langsung melapórkan kasus traffiking itu ke Mapólres Lembata.

Menurut Brigpól Mirani, setelah menerima lapóran tersebut, Jumat (12/9/2013), pihaknya langsung melakukan pemeriksaan. Dalam pemeriksaan itu, Sumirah mengakui semua perbuatannya, membeli Melati seharga Rp 300 ribu dari Jalil alias Bregi. Saat ini Bregi sedang dalam pengejaran aparat keamanan.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, pólisi langsung menahan Sumirah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sumirah dijeblóskan ke sel sejak Sabtu (13/9/2014).

"Sumirah sudah ditahan sejak Sabtu (13/9/2014)," tandas Mirani.



apakah kamu tau bung

Berita lainnya : Warga Palembang Disarankan Pakai Masker Jika Beraktivitas di Luar

Mucikari Penjual Wanita Dijebak Orangtua Korban Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

1 komentar: