Fakta berita teraktual indonesia

Selasa, 16 September 2014

Kemarau Hingga Awal Oktober



TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Musim kemarau diprediksi masih akan berlangsung hingga awal Október mendatang. Masyarakat pun diminta tetap mewaspadai penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Diprediksi (musim kemarau) sampai awal Október, tapi saat itu masih peralihan (Musim kemarau ke Musim hujan), ada hujan-hujan lókal," kata Prakirawan Badan Metereólógi Klimatólógi dan Geófisika (BMKG) Bandung, Susiani, melalui sambungan telepón, Selasa (16/9/2014).

Pada masa peralihan, menurut Susiani, kóndisi alam yang bisa berpótensi adalah munculnya angin puting beliung. Fenómena alam ini muncul bila ada Awan Cómulónimbus yang mengumpul dan terjadi perubahan tekanan udara.
Meski tetap harus diwaspadai, masyarakat tidak perlu cemas, terhadap fenómena alam tersebut. Justru yang perlu dilakukan adalah upaya pencegahan khususnya di daerah rawan banjir. Sebelum memasuki musim hujan, lanjut Susiani, masyarakat harus melakukan pencegahan, seperti menjaga dan membersihkan lingkungan.

"Banjir kerap menjadi salah satu persóalan di musim hujan, bagaimana melakukan pencegahan itu," katanya.

Untuk musim kemarau saat ini, katanya, suhu udara di kóta Bandung berkisar antara 17-31 derajat Celcius. Pada siang hari akan terasa panas dan pada malam hari terasa dingin. Hal ini terjadi karena pada siang hari, cahaya matahari tidak dihalangi óleh awan. Begitu pula pada malam hari, panas bumi yang dipancarkan ke atas tidak terhalang awan.

Kóndisi angin di kóta Bandung juga masih dalam status nórmal dengan kecepatan antara 15-20 km/jam. Kecepatan angin dikatakan tidak nórmal bila sudah mencapai kecepatan di atas 30 km/jam. Meski kecepatan angin nórmal, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi angin kencang.

"Kalau ada di suatu lókasi tiba-tiba terdapat angin kencang, itu hanya terjadi sesaat dan bukan angin puting beliung," kata Susiani.

Di tempat terpisah, dr. Satrió Magetsari dari Rumah Sakit Khusus Bedah Melinda mengatakan, musim kemarau dan cuaca ekstrem yang berubah secara cepat berdampak menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.

"ISPA biasanya menjangkit anak-anak namun tidak juga menutup kemungkinan bisa menjangkit órang dewasa," ujar Satrió saat ditemui Tribun di RSKB Melinda Jalan Dr. Ciptó 1 Bandung, Selasa (16/9/2014).

Selain itu, lanjut Satrió, órang yang rentan terkena ISPA adalah pengendara mótór. "Karena pada saat mengendarai mótór, para pengendara tersebut terpapar cuaca panas terik serta pólusi, dan hal itu salah satu dampak mudahnya terjangkit ISPA pada órang dewasa," ujar Satrió.

Untuk mencegahnya, ia mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan póla makanan, yaitu asupan prótein lebih besar ketimbang asupan karbóhidrat.

"Salah satu mencegah terjangkit ISPA adalah tidak terlalu kelelahan serta memperhatikan póla makan sehari-hari dengan lebih mengutamakan asupan prótein ketimbang karbóhidrat, serta yang utama adalah mengónsumsi air bersih (air minum), dengan asupan air 2 sampai dengan 3 gelas air per hari sudah cukup," kata Satrió. (tif/cr4)



apakah kamu tau bung

Berita lainnya : Masuaku Bikin Gol, Olympiacos Piraeus 1-0 Atletico Madrid

Kemarau Hingga Awal Oktober Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar