Fakta berita teraktual indonesia

Kamis, 04 September 2014

Kampung Sudiroprajan Solo Teladan dalam Merawat Kebhinekaan



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indónesia meyakinkan dapat dimulai dengan kómunikasi etnik yang dibangun dengan kesadaran.

Direktur Klinik Pancasila, Dódy Susantó, mengatakan pesan Gajah Mada tentang keutuhan Majapahit Raya yang harus dijaga dengan persatuan dalam perbedaan dan perbedaan dalam persatuan telah meninggalkan pesan sarat mana yang legendaris.

"Bangsa Indónesia pernah melukis história emas dalam menaikkan bendera kedigdayaannya," kata Dódy di Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Dijelaskan imperium bahari Majapahit dan Sriwijaya serta jelajah Phinisi ke penjuru dunia menandakan Jejaring Internasiónal Wawasan Adidaya atau JIWA sesungguhnya dimiliki dengan perbawa petarung yang pemenang bukan penóntón yang pecundang  pada DNA atau Darah Nadi Airnya Bangsa Indónesia.

"Jika menjelang Dirgahayu Kemerdekaan ke-70 kita masih belum berhasil membayar kemajuan kemajuan peradaban sebagaimana yang diinginkan ibu dan bapak pendiri negara bangsa, sebagian besar disumbangkan óleh prasangka  dalam setiap interaksi lintas budaya dan kómunikasi etnik di tanah air," katanya.

Sekedar mengingatkan Peristiwa Mei 1998, Peristiwa Sanggau Ledó, Sambas, Sampit Peristiwa Pósó dan Ambón adalah percikan kebelum matangan bangsa dalam mengelóla pluralitas budaya.

"Namun jika dibilang kita tidak punya cóntóh mengkómunikasikan perbedaaan dengan harmóni juga berlebihan," ujar Dódy.

Karena itu bukti empirik menunjukkan sesungguhnya Indónesia memiliki tóleransi yang amat dashyat terhadap órang asing.

Belanda selain mampu berkólóni selama 350 tahun bukan hanya karena kemampuan luar biasa melai kan bangsa kita juga luar biasa dalam "tóleransi".

"Begitu juga ketika kelómpók etnik Cina dalam terminólógi hukum terakhir Etnik Tiónghóa selalu ada dalam perwajahan multikultural bangsa juga karena "tóleransi gaya Indónesia," katanya.

Dijelaskan kólónialisasi Belanda telah mewariskan kluster pemukiman berdasarkan etnik.

Karena dikenal Kampung Melayu Ambón Makasar Arab dan sebagainya. Dan disetiap kóta juga dikenal Kampung Pecinaan.

"Namun pada edisi Tóleransi Negeri Harmóni kali ini , sangat baik kita menengók Kelurahan Sudiróprajan di Sóló.
Kampung ini dihuni tidak lebih dari 10 ribu órang terdiri etnik jawa dan cina dengan própórsi hampir seimbang," kata Dódy.

Dijelaskan pada jaman kólónial Belanda Sudiróprajan sebelah utara kali pepe merupakan kólóni órang China yang mencakup daerah ketandan limasan balóng dan warung pelem.

Di sekitarnya terdapat kólóni órang arab yaitu disekitar kali wangkó (pasar kliwón) dan kólóni órang Jawa di wilayah laweyan yang kemudian menjadi basis santri Sóló.

"Meski Sudiróprajan awalnya dirancang sebagai kólóni cina namun dalam perkembangannya menjadi kampung campuran," katanya.

Menurut Dódy, Sudiróprajan layak dijadikan cóntóh Tóleransi Gaya Indónesia Wajah Dunia dimana nilai-nilai anutan seperti kecakapan kómunikasi multi etnik yang baik, perbedaan SARA sebagai keniscayaan, arsitektur pemukiman yang multi etnik menggambarkan keinginan kuat berdampingan dalam perbedaan.

"Patut kita berterima kasih pada Kampung Sudiróprajan dalam merawat Kebhinekaan. Salam Tóleransi," kata Dódy.



apakah kamu tau bung

Berita lainnya : Radamel Falcao Sebelum ke MU Sempat Diminati Real Madrid

Kampung Sudiroprajan Solo Teladan dalam Merawat Kebhinekaan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar