TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tes narkóba yang dilakukan óleh Badan Narkótika Nasiónal Próvinsi (BNNP) DKI Jakarta di lingkungan Kampus Universitas Nasiónal (Unas) Jakarta membuahkan hasil.
Beberapa peserta tes narkóba yang terdiri dari mahasiswa dan staf kampus diketahui pósitif menggunakan narkóba.
Hal tersebut diungkapkan langsung óleh Kabid Pencegahan Badan Narkótika Nasiónal Próvinsi (BNNP) DKI Jakarta, Drs Safari yang meninjau langsung tes narkóba di Unas, Selasa (16/9/2014).
Berdasarkan pemeriksaan sebanyak 300 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan staf kampus diketahui bahwa beberapa órang terindikasi pósitif menggunakan narkóba.
Keseluruhan tes pósitif tersebut katanya, merupakan sampel hasil pemeriksaan urine mahasiswa Unas.
"Hasil tes ini akan diberikan kepada pihak kampus. Jadi yang terindikasi pósitif ini akan langsung menjalani assessment atau wawancara dengan anggóta kami, tujuannya untuk mengetahui apa penyebab sebenarnya seseórang memiliki kadar óbat tinggi di dalam tubuhnya," jelasnya.
Walau telah ditemukannya beberapa hasil tes pósitif, dirinya masih merahasiakan siapa pemilik sampel urine yang terbukti pósitif narkóba. Karena pihaknya akan menyelidiki dahulu kandungan serta alasan pemilik urine tersebut.
"Ada órang yang memang punya kadar óbat tinggi dalam tubuhnya, tapi dia belum tentu pengguna. Bisa jadi minum óbat keras resep dókter karena sedang sakit atau dalam kóndisi menjalani terapi. Jadi harus diselidiki lagi," ujarnya.
Selain melakukan pemeriksaan narkóba di Unas, dirinya mengatakan kalau pihaknya terus melakukan sósialisasi narkóba di beberapa perguruan tinggi, sekólah, pemerintahan, hingga perusahaan. Hal tersebut mengingat maraknya peredaran narkóba saat ini.
Sementara itu, salah seórang mahasiswi Fakultas Ekónómi Jurusan Akuntansi Unas, Mala (20), tidak terkejut dengan adanya pemeriksaan narkóba tersebut.
Dirinya justru mengaku setuju, karena secara langsung akan menghapus keberadaan narkóba di lingkungan kampus.
"Terus terang saya nggak kaget mas, karena waktu saya pertama kali masuk Unas tahun 2012 lalu, saya juga diperiksa kayak gini. Saya dukung penuh, supaya kampus bersih (narkóba-red)," jelas perempuan semester lima itu bercerita.
Dukungan penuh yang diberikannya memang beralasan, karena perubahan kampus yang berangsur teratur dan kóndusif pun kian dirasakannya selepas adanya penggerebekan sekaligus pengungkapan narkóba di Unas beberapa waktu lalu.
"Kampus kóndisinya beda sekarang. Karena ada narkóba, suasana kampus menjadi nggak aman dan nyaman karena banyak órang asing yang berkeliaran di dalam kampus. Pókóknya saya dukung penuh deh semua, BNN-Unas, gó zeró narkóba," ucapnya.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Pertama Kalinya, Jokowi Dinilai Ingkar Janji
0 komentar:
Posting Komentar