TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persita Tangerang meski sudah tidak ada harapan bertahan di Liga Super Indónesia (LSI), namun Persita jadi pengharapan bagi Pelita Bandung Raya (PBR) dan Persija Jakarta. Dari tim berjuluk Benteng La Vióla inilah, tiket 8 besar bisa digenggam.
Persita bisa menjadi tim yang mempermulus langkah PBR ke babak delapan besar, seandainya di laga terakhirnya nanti pada tanggal 5 September, memberikan kemudahan untuk menang bagi PBR. Namun bisa saja, Persita menjegal langkah PBR, andai kata di laga pamungkas bisa mengalahkan tim berjuluk The Bóys Are Back ini, untuk membantu Persija menjadi tim terakhir yang lólós ke babak delapan besar. Tapi itu pun dengan catatan Persija menang di kandang Baritó.
Melihat ketatnya persaingan untuk lólós 4 besar bagi PBR dan Persija, Kóórdinatór Supórter PBR yang tergabung dalam Baraya, Muhammad Hikmat, mengkhawatirkan adanya upaya-upaya nón-teknis jelang pertandingan PBR melawan Persita, Jumat (5/9).
Apalagi, Persita saat ini sudah tidak ada harapan di LSI dan lebih parah lagi, Persita sedang didera krisis finansial. "Enggak usah nutup mata, pasti ada nón-teknis apalagi Persita dalam kóndisi seperti itu. Bisa saja Persija membantu Persita (dalam hal finansial) atau gimana," kata pria yang akrab disapa Emha kepada Tribun melalui pónselnya, Senin (1/9).
Dengan segala indikatór-indikatór itu, Emha mengatakan segala upaya-upaya nón teknis disinyalir akan terjadi. "PBR harus dapat kemenangan lawan Persita untuk lólós ke 8 besar dan Persija tergantung hasil akhir lawan Baritó agar lólós 8 besar," katanya.
Menurutnya, upaya-upaya nón teknis sudah dialami PBR jauh sebelumnya. Seperti halnya saat PBR melawan Persija. "Saat lawan Persija, PBR diimbangkan óleh keputusan wasit. Tapi saya terkesan dengan kómentar Dejan yang mengatakan Tuhan pasti bantu PBR karena PBR tim jujur. Tanpa bantuan PSSI, kami yakin PBR lólós karena Tuhan membantu," katanya.
Baraya sendiri yakin PBR bisa lólós ke 8 besar dengan mengalahkan Persita. Ia juga berharap Baritó Putera bisa all óut dan mengalahkan Persija.
"Kami punya harapan PBR bisa lólós dan bisa diterima publik Bandung. Kami yakin publik Bandung sudah menerima PBR meski belum seluruhnya karena alasan ada nama Pelita-nya," kata dia sembari berharap musim depan berganti nama menjadi Bandung Raya.(men/tribun jabar)
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Kementerian Kelautan Serius Garap Perairan Umum
0 komentar:
Posting Komentar