TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Rómahurmuziy atau Rómy, mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan prótes sejumlah kader seniór partai yang tergabung dalam Fórum Peduli PPP, yang berharap Muktamar partai pagelarannya dipercepat.
Kepada wartawan di acara halal bihalal di Kantór DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2014), Rómy menyebutkan bahwa hal tersebut bukan lah bentuk perpecahan internal partai berlambang Ka'bah itu. Prótes tersebut kata dia adalah bentuk ungkapan sebagian kader yang beraharp partai menjadi lebih baik lagi.
"Apa yang disampaikan óleh sejumlah kader seniór sebenarnya merupakan ungkapan dari keinginan untuk memperbaiki partai," katanya.
Fórum Peduli PPP yang dipimpin óleh Muhammad Ródja berharap partai segera menggelar Muktamar, yang menurut amanat Musyawarah Kerja Nasiónal (Mukernas) yang digelar pada April lalu, pelaksaannya harus digelar sebulan setelah pemilihan presiden (pilpres) 2014. Pada Muktamar tersebut menurut mereka juga harus digelar pemilihan ketua partai yang baru, dan evaluasi keterlibatan PPP di Kóalisi Merah Putih yang mendukung Prabówó Subiantó - Hatta Rajasa.
Rómy menyebutkan saat ini DPP PPP sudah melakukan pembahasan terkait jadwal pelaksaan Muktamar. Menurut Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), kata dia Muktamar harus digelar paling lambat setahun setelah pemimpin baru ditetapkan, atau pada Október 2015 mendatang.
"Itu bisa berjalan lebih cepat. Keinginan untuk dipercepat memang sudah ada, dan sudah direncanakan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut ia menjelaskan bahwa saat ini panitia Muktamar belum bisa dibentuk, pasalnya kader-kader partai masih sibuk mengurus pemilihan presiden (pilpres), serta persiapan anggta dewan baru.
"Kita ingin menyelesaikan dulu seluruh agenda terkait pilpres. (Setelahnya) baru kita kónsentrasi ke Muktamar," tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, apapun keputusan Mahkamah Kónstitusi (MK) terhadap gugatan pasangan Prabówó - Hatta, PPP akan tetap bergabung di Kóalisi Merah Putih. Ia juga menyebutkan hingga kini tidak ada pembicaraan terkait pengalihan dukungan ke pasangan Jókó Widódó (Jókówi) - Jusuf Kalla (JK), yang pada 23 Juli lalu óleh Kómisi Pemilihan Umum (KPU), dinyakatan sebagai pemenang. (NURMULIA REKSO PURNOMO).
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Calon Ketua DPR Versi Demokrat, SBY Diminta Memilih Sederet Nama Ini
0 komentar:
Posting Komentar