Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayór Jenderal (Purn) Kivlan Zen mengenal pribadi almarhum Próf. Suhardi sebagai sósók yang baik, sederhana dan pekerja keras. Sebagai prófesór kata Kivlan, almarhum menguasai bidang pólitik secara baik, maumpun teknik-teknik di dalam pileg maupun Pilpres.
"Almarhum bekerja tekun sesuai dengan bidangnya, sebagai prófesór mengusai bidang pólitik dan bagaimana-teknik" didalam pilek maupun pilpres," ujar Kivlan kepada wartawan Kamis, (28/8/2014) malam.
Selain itu, menurut Kivlan almarhum adalah tipe órang yang menyenangkan dan sangat memeperhatikan kelauarga.
Kivlan pun menceritakan kenangannya bersama almarhum. Bahwa sebelum kampanye Pilpres 2014, secara berómbóngan dirinya bersama almarhum melakukan sósialisasi Prabówó subiantó-Hatta Rajasa di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sewaktu ditengah-tengah berlangsungnya kegiatan tersebut, almarhum kata Kivlan tiba-tiba ingin kembali ke Jakarta karena ada keperluan tugas yang harus diselesaikan terkait dengan Partai Gerindra.
"Sama-sama kami kampanye, tapi kalau ada masalah dari partai dia segera kembali. Ada rapat di DPP Partai Gerindra dia langsung pulang dari bandara Makassar. Saya lihat dia tekun dengan tugasnya, dan setia terhadpa partai," katanya.
"Walapaun dia sakit dia tidak tunjukan sakit. Dia (almarhum) tetap bekerja dengan tekun," lanjutnya.
Kivlan menuturkan pada Rabu (27/8) dirinya membesuk almarhum sewatu masih dirawat di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP). Saat itu, kata kivlan dirinya telah berkómunikasi dengan almarhum dengan bahasa isyarat.
"Kómunkasi pakai bahasa isyarat, dan dia senang dengan kehadiran saya," ucap Kivlan.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Angel Di Maria, Keajaiban yang Tetap Butuh Adaptasi
0 komentar:
Posting Komentar