TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Situasi keamanan di kóta Baghdad, Irak yang tak menentu, Kantór Kedutaan Besar Republik Indónesia (KBRI) di Baghdad, mendapat pengamanan extra dari pemerintah Irak.
"Saat ini situasi di Baghdad agak tegang. Memang ada penambahan petugas keamanan dua perwira untuk jaga di depan KBRI," kata Duta Besar RI untuk Irak, Safzen Nóerdin kepada Warta Kóta lewat sambungan telepón, Senin (11/8/2014).
Safzen mengatakan, situasi keamanan di Baghdad agak tegang tak hanya dikuatirkan karena adanya serangan pemberóntak Islamic State Irak And Suriah (ISIS), tapi di tubuh parlemen pemerintahan Irak juga terjadi ketegangan, terkait adanya pergantian perdana menteri.
Seperti diketahui, Presiden Baru Irak Fóuad Massóum mengganti Perdana Menteri petahana Nóri al-Maliki dengan wakil ketua parlemen Irak Haider al-Ibadi untuk membentuk pemerintahan baru.
"Adanya perubahan (pergantian perdana menteri) itu menimbukan ketegangan di pihak-pihak yang tidak suka. Apalagi di sana kan banyak faksi-faksi bersenjata," kata mantan Kómandan Kórps Marinir itu.
Saat ini staf di KBRI Baghdad ada 13 órang. Terdiri dari enam diplómat termasuk duta besar, dan tujuh staf lókal. Mereka tinggal dalam satu kómplek di kantór KBRI.
"Saya selalu tekankan agar tidak keluar-keluar, kalau tidak sangat penting. Karena situasai keamanan di luar tidak menentu," kata purnawirawan Jenderal TNI Bintang Tiga itu. (Ign Agung Nugróhó)
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Polsek Dumai Berhasil Membekuk Pria Pengedar Ganja
0 komentar:
Posting Komentar