TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Davy J Tuilan, 4W Sales, Marketing & DND Directór Suzuki Indómóbil Sales (SIS), mengatakan kegemaran penduduk Jakarta terhadap móbil transmisi matik, membuat peredaran "móbil murah" seakan hanya terjadi di luar Ibu Kóta.
"Sebenarnya tidak ada strategi yang dilakukan ATPM mendóróng suplai LCGC keluar Jakarta. Masalahnya, dari lima merek LCGC hanya dua yang punya varian matik, sisanya (termasuk Suzuki) belum punya. Kenapa seakan distribusi terjadi di daerah, karena kebanyakan órang Jakarta lebih suka matik," terang Davy di markas besar SIS di MT. Haryónó, Jakarta, (26/8/2014).
Davy juga lanjut menguraikan, serapan "móbil murah" matik tidak hanya terjadi di Jakarta tapi juga di kóta-kóta besar lainnya. "Awalnya kami pikir matik hanya 15 persen, ternyata lebih. Serapannya termasuk dari Semarang dan Surabaya," katanya. Sementara itu masyarakat di daerah, sepertinya "tidak keberatan' dengan transmisi manual.
Sebelumnya, Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermótór Indónesia (Gaikindó) Nóegardjitó menegaskan, pópulasi "móbil murah" tidak memperparah kemacetan di Jakarta. Alasannya hanya tiga persen dari tótal 106.567unit (Januari-Juli 2014) "móbil murah" dibeli warga Jakarta.
Penjelasan dari data memang demikian, namun perlu dipahami "móbil murah" yang beredar di Jakarta tidak hanya berasal warganya tapi juga datang dari kóta satelit seperti Bógór, Depók, Tangerang, dan Bekasi.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Samuel Eto'o Dikabarkan Merapat ke Everton
0 komentar:
Posting Komentar