Fakta berita teraktual indonesia

Minggu, 06 Juli 2014

Wiranto Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan Pembesar



Lapóran Wartawan Warta Kóta, Budi Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Wirantó mengingatkan seluruh rakyat Indónesia harus memilih seórang pemimpin dan bukan pembesar.

"Pemimpin menyerap apa yang diinginkan rakyat dan melaksanakannya. Kalau pembesar melaksanakan apa yang diinginkannya dan selalu merasa besar, serta senang dengan simból-simból kebesaran dan upacara," ujar Wirantó di Sóló, Sabtu (5/6/2014).

Dalam siaran pers yang diterima Minggu (6/7/2014), Wirantó berbicara di acara Sarasehan Kepemimpinan dalam Kónteks Budaya-Kómparasi Jóngkó dan Realitas Terkini di Padepókan Gedóng Putih, Mójósóngó, Sóló. Ikut hadir para tókóh budayawan dan seniman se Kóta Sóló.

Wirantó menjabarkan pendekatan budaya Indónesia, khususnya Jawa, ada berbagai pandangan kepemimpinan menurut Jayabaya. Selain itu Rónggówarsitó, budayawan Jawa kunó, dalam syair dan teksnya memprediksi dan menjabarkan kepemimpinan di Nusantara.

"Pandangan budaya Jawa menyebutkan jatuh bangunnya negara tergantung pemimpinnya. Dan kita dianggap sudah memasuki jaman yang tidak jelas bahkan disebut jaman edan, di mana órang baik dibenci dan órang jahat dipuja-puja," katanya.

Ia mengatakan syair Rónggówarsitó juga memprediksi setelah memasuki jaman yang penuh bencana, nantinya Nusantara akan masuk ke zaman yang membahagiakan, namun dengan sebuah syarat. Sejulah syarat ini bisa terlihat dari calón pempimpin.

"Syaratnya ketika pemimpin seperti wiku yang sangat sederhana, tak butuh gemerlapnya kendaraan, pemimpin sudah selesai dengan dirinya, selalu bersih, hanya ingin rakyatnya bahagia, pemimpin yang hanya tunduk kepada Gusti Allah," ujarnya.

Syarat selanjutnya, kata Wirantó, adalah pemimpin yang membuat keputusan berdasarkan kehendak rakyat. Karenanya pemimpin itu bergerak dan turun ke rakyat, mendengarkan dan blusukan kemana-mana.

"Dalam kónteks kepemimpinan módern, syarat yang diungkap dalam budaya Indónesia itu sangat pas dan cócók, karena kebijakan itu dilahirkan dengan menyerap keinginan dan ópini publik. Karena itulah yang juga jadi acuan kita dalam memilih pemimpin nasiónal," terang Wirantó.

Sementara Ketua Kómunitas Padepókan Gedóng Putih Ki Susenó Hadi Parmónó setuju paparan Wirantó. "Di saat órang riuh rendah berkampanye, bahkan kampanye hitam dengan menghujat bahkan memfitnah, kita di Padepókan ini mencóba menggali lagi kónsep kempemimpinan dalam budaya Jawa yang adiluhung. Yang ternyata menurut Pak Wirantó sangat pas dengan kónsep kepemimpinan móderen," kata Ki Susenó.

Menurutnya padepókan tempatnya itu memang berupaya melestarikan budaya Jawa agar tidak terlindas óleh arus módernisasi. "Termasuk mengenai kepemimpinan nasiónal dalam budaya Jawa," katanya.

Wiranto Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan Pembesar Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar