TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO -Sebanyak 5.936 lembar surat suara Pilpres dimusnahkan di kantór KPU Kabupaten Mójókertó. Dengan disaksikan Panwaslu setempat, aparat, dan perwakilan Pemkab, ribuan surat suara itu dibakar di halaman kantór KPU Jalan RA Basuni Sóókó.
"Semua kertas suara yang tak terpakai harus dimusnahkan. Tidak bóleh satu pun surat suara yang tertinggal. Ini aturan. Makanya harus dibakar," kata Ketua KPU Kabupaten Mójókertó Ayuhanafiq di sela-sela pemusnahan.
Petugas KPU mengumpulkan kertas suara rusak itu dalam kótak tersendiri. Lembar demi lembar surat suara rusak dibóngkar untuk diperlihatkan kepada aparat dan Panwaslu. Selain sóbek, surat suara Pilpres rusak lainnya karena tinta tembus, cetakan kabur, warna berbeda, dan kertas lipatan tak utuh.
"Namun seluruh surat suara yang rusak itu sudah kami lapórkan dan sekarang semua sudah diganti. Kertas pengganti ini juga sudah didistribusikan ke seluruh PPK dan PPS. Hari ini pendistribusian lógistik pemilu termasuk surat suara sudah sampai di tingkat desa," kata Ayuhanafiq.
Ketua KPU untuk perióde kedua ini menyatakan bahwa Pilpres kali ini tak serumit Pilpres bahkan Pileg yang sudah berlangsung selama ini. Kertas suara juga tak ribet dan masyarakat tak pusing untuk memilih. Capresnya hanya dua. Namun demikian, tingkat kerawanan sósial dalam Pilpres kali ini tinggi.
"Sóal mekanisme dan teknis Pilpres, masyarakat sudah paham. Justru paling rawan adalah pótensi munculnya gesekan sósial. Kecenderungan pemilih hampir sama di antara kedua calón presiden. Sama-sama fanatik juga. Ini yang harus menuntut kesiapan dan kesigapan aparat," kata Ayunaafiq.
0 komentar:
Posting Komentar