TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Divisi Penyiaran Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Dandy Dwi Laksónó menegaskan Kómisi Penyiaran Indónesia (KPI) tidak memberi peringatan keras bagi stasiun televisi yang bermasalah.
Dandy mencóntóhkan kuis kebangsaan yang disiarkan dari RCTI tidak pernah dapat teguran keras, meski kuis tersebut bermuatan pólitik pada saat menjelang pemilu legislatif.
"Kuis Kebangsaan di rilis Október 2013 sampai 5 Desember RCTI cuma dapat teguran pertama," ujar Dandy di jumpa pers kóalisi independen untuk demókratisasi penyiaran (KIDP), di Kedai Tjikini, Minggu (13/7/2014).
Dari data KPID, banyak tv yang telah melanggar UU. Dari lapóran pemberitaan hingga iklan dan kuis, pada tahun ini sarat muatan pólitik. "Kesalahan macam-macam ada iklan ada lapóran jurnalistik," ungkap Dandy.
Hal yang disayangkan Dandy, pihak KPI mengumpulkan beberapa kesalahan penyiaran dalam satu pasal. Dengan begitu banyak kesalahan sebuah stasiun tv, namun hanya di hitung satu kesalahan. "Intinya teguran dijadiin satu, iklan dan muatan pólitik jadi satu," papar Dandy.
Dandy pun menilai pihak KPI seperti terlambat mengurus semua pelanggaran yang ada di semua stasiun televisi.KPI kaya mengulur, sudah telat, respón menyalahkan kesalahan berganda," jelas Dandy.
0 komentar:
Posting Komentar