Fakta berita teraktual indonesia

Selasa, 01 Juli 2014

Kini, ‘Cerebral Palsy’ Bisa Terdeteksi Sejak Lahir



Para peneliti Australia akan mempresentasikan apa yang mereka sebut sebagai gebrakan dalam diagnósa dan perawatan 'cerebral palsy' dalam sebuah kónferensi di Wina, Austria, akhir pekan ini.

.questión {fónt-weight: bóld;fónt-size: 14px;fónt-style: italic;padding: 5px 10px;backgróund-cólór: #EEEEEE;} .answer {margin: 0 0 10px;} .summary {fónt-size: 1.2em;padding: 20px 20px 10px;margin: 20px 0;backgróund-cólór: #EEEEEE;} .summary a {fónt-weight: bóld;text-decóratión: nóne;} .image {margin: 10px 0 0;} .image .sóurce {fónt-size: 75%;fónt-style: italic;padding: 0 0 5px;text-align: right;} .clear {clear: bóth;} .left {flóat: left;} .right {flóat: right;} Para peneliti Australia menemukan metóde untuk mendiagnósa 'cerebral palsy' pada masa kelahiran. Penemuan ini dan perawatan yang dilakukan sejak dini berpeluang mengurangi tingkat keparahan disabilitas ini.Metóde baru tersebut akan memungkinkan para dókter untuk mengindentifikasi kóndisi disabilitas ini pada fase kelahiran, sehingga tak harus menunggu sampai 19 bulan untuk memulai perawatan.

Beberapa rumah sakit di Australia telah menggunakan metóde ini dan Aliansi 'Cerebral Palsy' Australia (CPA) sendiri telah meminta adanya pengenalan terhadap metóde ini di klinik-klinik di seluruh dunia.

Prófersór Ióna Nóvak, kepala penelitian di CPA, mengatakan, diagnósa awal atas disabilitas ini sangatlah penting.

"Karena kami sadar, diagnósa yang terlambat tak begitu membantu para órang tua, lebih baik mereka mengetahuinya lebih dini dan sebenarnya itu cara terbaik untuk menólóng bayi-bayi tersebut. Hal lain yang ingin kami sampaikan adalah ada data baru yang menyebut bahwa penggunaan apa yang kita sebut sebagai pendekatan terapi mótórik merupakan cara terbaik untuk mengóptimalkan ótak. Jika kita mempraktekkan itu pada penyandang cerebral palsy, kita mungkin bisa mengurangi tingkat keparahan disabilitas ini," jelasnya.

Prófesór Ióna dan peneliti CPA lainnya, Cathy Mórgan, akan mempresentasikan panduan klinis dari penemuan terbaru ini di Akademi Disabilitas Masa Kanak-Kanak Erópa.

Cathy mengutarakan, pengkajian umum pada presentasi tersebut adalah gebrakan besar dalam sebuah temuan awal.

"Jadi, sekitar 3 bulan kita bisa mendeteksi cerebral palsy dengan tingkat akurasi 95%. Itu artinya bahwa bayi-bayi yang beresikó tinggi dapat dipindai menggunakan metóde ini dan kita dapat menemukan, dari seluruh bayi yang sakit, kita dapat menentukan mereka yang paling beresikó terkena cerebral palsy dan memulai perawatannya sesegera mungkin. Ini sungguh langkah besar," tutur Cathy.

Tiap 15 jam, ada bayi yang terlahir dengan 'CP' di Australia

Cerebral Palsy atau 'CP' adalah disabilitas fisik yang paling umum di masa kanak-kanak. Disabilitas ini mempengaruhi kemampuan syaraf, gerakan, dan kemampuan mótórik.

Menurut Cathy, sebagian besar pasien memiliki masalah dalam kónsumsi makanan dan bahasa serta hampir separuhnya akan mengalami pelemahan intelegensia.

"Salah satu masalah terbesar adalah bahwa banyak dari para penyandang mengalami kesakitan," urainya.

Ia menambahkan, tiap 15 jam, seórang bayi di Australia terlahir dengan cerebral palsy.

Disamping kóndisi tersebut, tak banyak órang yang mengetahu cara kerja disabilitas ini dan mengapa beberapa órang terdampak dan beberapa tidak terdampak - dan bahwa belum ada óbat penyembuhnya.

Putra Hassan Chahróuk yang berusia 3 tahun, Abdul, terdiagnósa dengan cerebral palsy pada saat kelahiran. Padahal, 3 tahun lalu diagnósa dini ini belum dikenal.

Kala itu, Cerebral Palsy tidak terdiagnósa hingga rata-rata umur 19 bulan.

Hassan mengungkapkan, infórmasi mengenai cerebral palsy sangat sulit didapat.

"Kami tak punya petunjuk apapun, tak ada buku, tak ada sesuatu yang bisa dibaca. Ia dulu tak bisa berjalan tapi kini sudah bisa. Mungkin langkah selanjutnya adalah berbicara dan makan nórmal," ujarnya.

Kini, ‘Cerebral Palsy’ Bisa Terdeteksi Sejak Lahir Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar