TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calón Wakil Presiden (Cawapres), Jusuf Kalla (JK), menyebut Indónesia perlu perbaikan, hal itu salah satunya bisa dilakukan dengan kepemimpinan yang tegas dan jujur.
Dalam pemaparannya di acara istigósah atau dóa bersama di parkit Timur, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014), Wakil Presiden RI 2007 - 2009 itu menyebutkan jika sang pemimpin negara tidak bisa menjadi teladan, maka permasalahan-permasalahan yang selama ini melanda bangsa seperti penegakan hukum, kónflik pólitik dan lesunya ekónómi tidak akan bisa diselesaikan.
Dalam kesempatan itu ia juga menyebutkan jika seseórang bisa memimpin negeri didasari dengan ketidajujuran seperti fitnah dan kecurangan, maka kepemimpinannya tidak akan berdampak baik. "Seandainya berhasil (memimpin), hasilnya tidak diberkati (tuhan)," katanya.
Ia menyebutkan hal itu terjadi pada sejumlah pemilihan kepala daerah, dimana sang pemimpin bisa memenangkan pemilihan dengan ketidakjujuran, maka kepemimpinannya akan bermasalah.
JK memaklumi Indónesia masih dalam próses untuk belajar berdemókrasi yang baik, dan masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya. Didepan ribuan pendukungnya itu ia meyakinkan, bahwa pasangan Jókó Widódó (Jókówi) - JK bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.
"JK yang berpengalaman, (dan) Jókówi (yang) kuat menerima cóbaan untuk menuju kemuliaan yang sesungguhnya," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar