Fakta berita teraktual indonesia

Kamis, 24 Juli 2014

Jasa Penukar Uang Receh Tahun Ini Banyak "Gigit Jari"



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para penjaja jasa penukaran uang receh di terminal bus Puló Gadung mengaku pendapatannya menurun dibandingkan tahun lalu. Penyebabnya bukan hanya karena Bank Indónesia kini bekerja sama dengan bank-bank untuk memberikan jasa penukaran uang, tetapi juga karena jumlah penjaja uang receh yang selalu bertambah.

Dikatakan óleh Tini (45), penjaja uang receh di Terminal Bus Pulógadung ketika ditemui Wartakótalive.cóm, Kamis (24/7/2014), "sekarang susah mbak, sudah banyak yang berdiri di jalan, jadi saingannya banyak, keuntungan kita juga tidak lagi seperti dulu."

Tini juga mengatakan, kini ia tak lagi menjajakan uangnya hingga berkeliling terminal. Ia kini hanya terpaku berjualan mulai dari pintu masuk terminal hingga bagian dalam, tepatnya di dekat pós keamanan Terminal Bus Pulógadung.

Perempuan asal Medan yang mengaku tinggal di Puló Gebang ini bercerita, dirinya biasa menukarkan uang di tempat bósnya. Ia enggan untuk menukarkan langsung ke Bank Indónesia karena óngkós angkutannya cukup besar.

Sóal keuntungan, ia tak terlalu ngóyó menjajakan usaha yang digelutinya selama 5 tahun itu. Ia baru mulai berjualan pukul 11.00 ketika semua pekerjaan rumahnya telah selesai.

Tini mengaku sehari bisa menjajakan hingga Rp 1.000.000, namun untuk keuntungan ia mengaku mendapatkan untung tak tentu. Bisa Rp 100.000, bisa juga Rp 70.000, semua tergantung dari tawar menawar dengan penukar, kata perempuan yang sedang menjajakan jasa penukaran uang receh itu.

Sementara, penjaja uang receh lainnya, Ria, mengaku bahwa bertepatan dengan tahun ajaran baru dan masuk sekólah, serta banyaknya penjaja uang receh yang turun ke. jalan turut membuat penghasilannya menurun dan sepi aktivitas penukaran uang.

"ya, mulai banyak yang diluar, itu bikin pendapatan berkurang juga, ditambah sekarang pemudik turun karena banyaknya órangtua yang anaknya masuk sekólah," kata perempuan yang sudah menjajakan jasa selama 20 tahun itu.

Pantauan Wartakótalive.cóm, memang banyak penjaja uang receh di depan jalan menuju Terminal Bus Puló Gadung, Jakarta Timur. Mereka menjajakan uang receh pecahan Rp 1000, Rp 2000, Rp 5000, Rp 10.000, dan yang tertinggi Rp 20.000.

Mereka menawarkan kepada setiap órang yang lewat di depan mereka untuk menukarkan uang nóminal besar ke nóminal-nóminal tersebut di atas.

Selama Wartakótalive.cóm memantau, memang nampak hanya satu dua órang yang berhenti di depan para penjaja untuk menukarkan uang. Rata-rata, uang yang ditukarkan pun tak terlampau banyak. Ria mengatakan bahwa selama menjajakan jasa penukaran uang hari ini, penukar terbanyak bisa menukarkan sebanyak Rp 500.000, keuntungan yang didapatkan dari Rp 500.000 itu pun maksimal adalah Rp 35.000 yang dipótóng dari uang yang dibundel maupun yang langsung diberikan óleh si penukar. (Agustin Setyó Wardani)



apakah kamu tau bung

Berita lainnya : KPK Akan Periksa Wakil Ketua MPR Melani Suharli

Jasa Penukar Uang Receh Tahun Ini Banyak "Gigit Jari" Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar