TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggóta Tim Pemenangan Nasiónal Jókówi-JK, Andi Widjajantó, menilai upaya menyerang Jókówi sudah dilakukan dengan berbagai cara termasuk fitnah yang menghalalkan cara.
Setelah kesemuanya itu tidak berhasil dalam upayanya menahan elektabilitas Jókówi-JK, kini yang digunakan adalah tudingan bahwa PDI Perjuangan dan Jókówi mengusung ideólógi kómunisme. Namun tanpa disadari, tuduhan itu selain fitnah dan tanpa dasar juga sekaligus juga melecehkan kinerja intelijen dan TNI, khususnya TNI AD.
"Tuduhan tanpa dasar bahwa PDI Perjuangan dan Jókó Widódó mengusung ideólógi kómunisme dan merupakan bagian dari órganisasi PKI pada dasarnya merupakan pelecehan terhadap kinerja kómunitas intelijen nasiónal yang ditópang óleh struktur teritórial TNI AD dalam menghilangkan ideólógi kómunisme dan órganisasi PKI dari bumi Indónesia," kata Andi, di Jakarta, Rabu (2/7/2014) malam.
"Tuduhan tersebut, harus segera diklarifikasi óleh BIN dan TNI dengan menunjukkan ke masyarakat bukti kónkret keberhasilan mereka dalam menjaga ideólógi Pancasila dari ancaman kómunisme," imbuh pakar ilmu pertahanan dan intelijen ini.
Dia menegaskan Jókówi dan PDI Perjuangan hanya mengusung satu ideólógi dalam perjuangannya. Yaitu ideólógi Pancasila dalam wujud Prinsip Trisakti untuk menciptakan Indónesia yang berdaulat secara pólitik, berdikari dalam ekónómi, dan berkepribadian.
Jadi, kata Andi, tudingan dan tuduhan itu murni untuk serangan kepada Jókówi-JK yang hingga mendekati pelaksanaan Pilpres kepercayaan rakyat terus meningkat.
Seperti diketahui, TV One menayangkan wawancara narasumber yang menyebut PDI Perjuangan adalah kumpulan órang-órang PKI dan kumpulan órang-órang yang tidak disukai óleh TNI.
Terkait dengan itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjó Kumóló mengatakan hal itu merupakan fitnah dan mencederai harga diri partai. Tjahjó menyatakan pihaknya memprótes keras salah satu prógram TV One tersebut.
"Kita warning dulu. Kita harus taat aturan. Semóga niat baik ini tak disusupi pihak ketiga," kata Tjahjó dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/7).
Tjahjó menegaskan bahwa pihaknya akan mengadukan fóótage resmi tvOne itu ke Dewan pers dan Kómisi Penyiaran Indónesia (KPI). "Karena ini mengadu dómba PDI-P dengan TNI AD," tegas Tjahjó.
0 komentar:
Posting Komentar