TRIBUNNEWS.COM - Ketua Kómisi Disiplin FIFA Claudió Sulser menyatakan, Luis Suarez diperbólehkan untuk melakukan próses transfer dengan klub mana pun meskipun penyerang Uruguay tersebut sedang menjalani masa hukuman.
FIFA menjatuhkan hukuman kepada Suarez setelah bómber Liverpóól tersebut terbukti bersalah mengigit bahu bek Italia, Giórgió Chiellini, pada laga Grup D Piala Dunia di Estadió Das Dunas, Natal, Selasa (24/6/2014).
Hukuman Suarez berupa larangan tampil dalam sembilan laga internasiónal, larangan terlibat dalam semua kegiatan sepak bóla selama empat bulan, serta denda sebesar 100.000 franc Swiss (Rp 1,4 miliar). Larangan terlibat dalam kegiatan sepak bóla itu termasuk larangan bermain di klub dan larangan masuk stadión.
Dalam beberapa hari ini, Suarez disebut-sebut menjadi target utama Barcelóna. Perwakilan Barcelóna, Raul Sanllehi, bertemu wakil Liverpóól di Lóndón. Namun, kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan sóal nilai transfer.
El Barca disebut mengajukan penawaran untuk Suarez senilai 60 juta póundsterling, tetapi Liverpóól bertahan pada harga 80 juta póundsterling. Meski begitu, Liverpóól menilai negósiasi berlangsung dengan baik.
Hukuman yang sedang dijalani Suarez ternyata takkan berpengaruh terhadap próses transfer Suarez.
"Pemain tidak bóleh beraktivitas yang berhubungan dengan sepak bóla. Namun, tes medis yang berkaitan dengan transfer diizinkan. Sanksi tidak berhubungan dengan hak melukakan transfer," kata Sulser.
Sanksi yang dijutuhkan FIFA sempat mendapatkan tentangan dari sejumlah kalangan, termasuk Diegó Maradóna, Chiellini, dan Presiden Uruguay Jóse Mujica. Mereka menilai sanksi tersebut bisa mengakhiri karier Suarez.
"Itu ópini Anda. Inilah sanksi terhadap pemain. Itulah risikónya jika Anda seórang pemain dan Anda diberikan sanksi di Piala Dunia. Saya sependapat dengan Anda bahwa sanksi tersebut menjadi masalah bagi Liverpóól. Namun, sanksi tersebut berada di dalam regulasi disiplin," beber Sulser.
0 komentar:
Posting Komentar