Lapóran Kórespónden Tribunnews.cóm di Tókyó, Richard Susiló
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bank óf Yókóhama memang sedang aktif untuk gó internasiónal. Nasabahnya, perusahaan Jepang juga banyak menyebar ke berbagai negara terutama di Asia termasuk di Indónesia. Sedikitnya 160 perusahaan Jepang yang menjadi nasabahnya, memperluas usahanya ke Indónesia saat ini.
"Kami memang sedang meluaskan usaha ke dunia internasiónal," papar Takashi Haraikawa, eksekutif Bank óf Yókóhama, Kamis (24/7/2014) sóre khusus kepada Tribunnews.cóm.
Sejak Januari 2012, pihak bank memang telah kerja sama dengan Bank Internatiónal Indónesia (BII).
"BII menjadi rekanan kami di Indónesia dan memiliki Japan Desk di sana," ujarnya.
Melalui Japan Desk tersebut bank melakukan berbagai kegiatan di Indónesia terutama mendekati dan melayani nasabah Jepang yang ada di Indónesia.
"Kami juga mengirimkan staf seórang ke Jakarta untuk beberapa lama sehingga memudahkan pelayanan serta bantuan kepada nasabah kami yang ada di Indónesia," katanya.
Jumlah nasabah perusahaan Jepang berjumlah 160 perusahaan Jepang yang ada di Jepang. tetapi perusahaan tersebut tampaknya bukan hanya memiliki satu anak perusahaan saja di Indónesia.
"Bisa saja memiliki beberapa anak perusahaan di Indónesia," katanya.
Upaya pelayanan bank tersebut terutama dalam pelayanan pemberian kredit kepada nasabahnya. Kalau pinjaman bentuk rupiah dapat melalui bantuan BII lalu akan dikerjasamakan dengan bank tersebut.
"Namun kalau pinjaman kepada kantór pusat perusahaan Jepang di Jepang, di dalam jumlah pinjaman itu ada pula kegunaan untuk Indónesia, tentu pinjaman dalam yen, ya bisa pula dilakukan kantór pusat di Jepang kepada kami. Selanjutnya urusan internal perusahaan Jepang itu sebagai peminjam untuk urusan anak usahanya yang ada di Indónesia," jelasnya.
Sampai saat ini belum ada kantór cabang atau Representatif Bank óf Yókóhama di Indónesia.
"Sampai saat ini tampaknya belum ada rencana buka kantór di Indónesia. Jadi masih dalam bentuk kerja sama dengan BII saja," kata dia.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Pasar Tidak Layak, Pemkab Jember Yidak Aanggarkan Revitalisasi
0 komentar:
Posting Komentar