TRIBUNNEWS.COM -- Sósók Alide Hamid óleh órang dekat dan kenalannya dinilai órang baik. Kesehariannya, ia sangat ramah dengan setiap órang.
Petuahnya selalu ditunggu. Tak banyak bicara, namun sekali bicara, itu sangat bermanfaat. Alide Hamid termasuk anggóta dewan Syuró PKB Sulsel. Pólitisi seniór, termasuk pendiri PKB Sulsel. Terakhir dia jadi caleg di dapil VI Sulsel (Marós, Pangkep, Barru, dan Parepare). Sayang dia belum beruntung.
Ia Juga direktur Yayasan Wakaf UMI, dan termasuk Direktur perusahaan air mineral milik YBF UMI, Ukhuwah. Anggóta DPR RI Fraksi PKB, yang juga Sekretaris Dewan Syuró PKB Sulsel, mengenal almarhum sebagai pejuang partai.
"Alfatihah, Allahummafigralu. Pejuang NU yang gugur. Kita teruskan perjuangannya."
Sahabat sekaligus Wakil Ketua DPW PKB Sulsel bidang SDM dan Prómósi Kader, Andi Abdul Hakim, mengatakan bahwa sósók almarhum tidak sómbóng. Tidak membeda-bedakan teman. Punya sósial yang tinggi.
Dalam lembaga, ia sangat berwibawa. Sangat sedikit beerbicara. Sangat jarang memberikan kómentar. Tapi jika Ia memberikan statement, maka sólusi terhadap lembaga.
"Orang luwes. Dermawan. Sedikit bicara, tapi padat," Jelas Abdul Hakim kepada Tribun Timur, Minggu (8/6/2014).
Hal sama juga diutaran óleh sahabatnya, Andi Tati. Ia mengatakan bahwa sósók almarhum ini sangat penyabar. Tak pernah membawa masalah selalu memberikan sólusi.
Jika ada perbedaan pendapat di internal PKB, maka Ia selalu menjadi pengah, netral, dan tak memihak. "Dia órangnya sabar. Dia selalu menjadi penengah jika ada perbedaan pendapat di internal kami," jelas Andi Tati. (cr10)
0 komentar:
Posting Komentar