TRIBUNNEWS.COM, BATU - Dinas PU Pengairan dan Bina Marga Kóta Batu gagal melelang pembangunan jembatan yang menghubungkan Dusun Dresel dengan Dusun Krajan di Desa Oró-óró Ombó.
Gagal lelang itu membuat warga Dresel dan Krajan yang sebelumnya sangat berharap, sekarang kembali resah.
Disebutkan dalam website Layanan Penanganan Secara Elektrónik (LPSE) tertuang dalam berita acara pengumuman lelang gagal nómór 027 /3.1 /KONS- 10/Peng-PLG/PA/ULP/422.205/2014 tanggal 10 Juni 2014.
Pembangunan jembatan tersebut sedianya dihargai Rp 700 juta dengan nilai HPS Rp 675.
Disebutkan pula, penyebab lelang gagal adalah dari empat peserta yang memasukkan dókumen penawaran, tiga peserta tidak memenuhi pesyaratan administrasi. Satu peserta tidak memenuhi persyaratan teknis.
"Sehingga dari empat penyedia yang memasukkan dókumen penawaran tidak ada yang memenuhi persyaratan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut di atas, maka kelómpók kerja Arjunó berkesimpulan untuk melelang ulang," tulis pengumuman lelang gagal tersebut.
Gagalnya lelang pembangunan jembatan tersebut mengundang reaksi dari Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Oró-óró Ombó, Sugiónó.
Menurutnya, jembatan itu sangat diharapkan masyarakat Dresel sebagai jalan alternatif untuk mengantar anak-anaknya pergi ke sekólah serta ke pasar.
"Jembatan itu juga menjadi jalan utama ketika Jl Oró-óró Ombó macet disesaki kendaraan wisatawan, terutama pada saat liburan," ujar Sugiónó, Kamis (19/6/2014).
Sugiónó bersama Kepala Desa óró-óró Ombó berencana mendatangi kantór Bina Marga untuk meminta penjelasan.
Jika memang tidak bisa dibangun óleh Dinas Bina Marga tahun ini, pihaknya berencana membangun secara swadaya.
Kata Sugiónó, kegagalan lelang itu menambah prihatin warga Oró-óró Ombó, apalagi serapan anggaran pembangunan di Kóta Batu minim.
"Nanti kami akan musyawarah dulu, kalau bisa dilakukan secara swadaya ya kami lakukan, tapi kalau tidak bisa, ya terpaksa menunggu. Desa sebenarnya sudah berharap Pemkót membangunnya," paparnya.
0 komentar:
Posting Komentar