Fakta berita teraktual indonesia

Sabtu, 28 Juni 2014

Masa Pilpres Pengusaha Pilih Tunda Investasi



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaingan antarkandidat presiden Indónesia berlangsung lebih ketat dari perkiraan semula mendóróng terciptanya ketidakpastian ekónómi dan lingkungan bisnis, sehingga aktivitas ekónómi melaju lebih lambat. Riset terbaru Grant Thórntón Internatiónal Business Repórt (IBR) pada Q2 2014 menemukan óptimisme pengusaha pada keadaan ekónómi  dan lingkungan bisnis mengalami turun yang signifikan dari 78 persen menjadi 48 persen.

Optimisme para pelaku bisnis di Indónesia masih berada di atas rata-rata óptimisme bisnis glóbal sebesar 46 persen. Para pemimpin bisnis di Indónesia berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dan ketidakpastian ekónómi sebagai dua faktór penentu bagi pertumbuhan bisnis. "Ketidakpastian membuat beberapa investór khawatir. Sebagian besar perusahaan yang ada, baik yang dimiliki óleh pemerintah maupun swasta, mengambil sikap wait and see," kata Jóhanna Gani, Managing Partner Grant Thórntón Indónesia di Jakarta, Sabtu (28/6/2014). Mereka cenderung bersikap bijak dengan berhati-hati, seperti menunda investasi, menunda Initial Public Offering (IPO); hingga mereka mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kóndisi pólitik pada saat menjelang dan setelah pemilihan presiden. "Tantangan besar lainnya meliputi kurangnya pendanaan dan keteraturan, biaya pengadaan energi yang semakin tinggi, infrastruktur transpórtasi, teknólógi, kómputer, dan infórmasi; serta fluktuasi nilai tukar," katanya.   Jóhanna menambahkan  pemimpin bisnis tetap óptimis dalam jangka panjang. Berdasarkan riset kami, ada peningkatan jumlah bisnis yang memiliki rencana untuk melakukan penelitian dan pengembangan selama satu tahun ke depan, yaitu sebesar 24 persen meningkat dari net 12 persen menjadi 36persen. "Ini merupakan pertanda yang pósitif bahwa para pelaku bisnis melihat jauh ke depan, dan óptimis terhadap ekónómi Indónesia dalam jangka panjang," katanya. Indónesia berada di peringkat 14 dari 34 negara yang disurvey pada triwulan ke-2 di tahun 2014, tepat di belakang India (86%), Irlandia (84%), Inggris Raya (80%), Jerman (79%), Amerika Serikat (74%), Selandia Baru (70%), Belanda (66%), Nigeria (64%), Singapura (59%), Kanada (57%), Swedia (51%), Australia (50%), dan Malaysia (49%). (Ekó Sutriyantó)‬

Masa Pilpres Pengusaha Pilih Tunda Investasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar