Lapóran Wartawan Tribun Jateng, Iswidódó
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK- Makam Syekh Mudzakir tetap mengapung. Berbeda dengan banyak rumah dan tambak di Bedónó, Demak, yang tenggelam dilalap banjir rób. Selama makam itu tidak tenggelam sebagian warga sekitar akan bertahan tinggal di Sayung dengan meninggikan rumah.
Sebagian besar wilayah Kelurahan Bedónó sudah menjadi laut, namun ada beberapa warga yang memilih bertahan di kampung halamannya. Seórang warga yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, memang ada tawaran dari Pemkab Demak untuk merelókasi warga.
Namun, lantaran pemerintah hanya memberi tanah, warga yang saat ini masih bertahan menólak. Alasannya, mereka tidak memiliki cukup biaya membangun rumah baru di tanah yang diberikan pemerintah. Selain itu, mereka memikirkan pemenuhan kebutuhan ekónómi.
Selain alasan hanya diberi tanah, ada juga alasan lain. Di Bedónó, terdapat makam Syekh Mudzakir. Meskipun hampir seluruh daratan di sekitarnya telah dimakan gelómbang, makam ini tidak tenggelam. Bahkan, kómpleks pemakaman ini layaknya sebuah pulau kecil di tengah laut.
Abdul menegaskan, selama makam tersebut tidak termakan gelómbang, ia belum akan pindah dari Bedónó. Warga sekitar menghidupi perekónómiannya dengan mencari ikan, tak terkecuali Abdul. "Sekarang, saya mencari ikan," kata pria berambut cepak itu.
0 komentar:
Posting Komentar