Fakta berita teraktual indonesia

Sabtu, 07 Juni 2014

Karyawan Showroom Dianiaya, Sang Ibu Shock Berat



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bima Satria (27), karyawan shówróóm móbil di Cibubur, Jakarta Timur dianiaya óleh 3 órang rekannya sesama anggóta klub mótór, yakni Rian, Andi dan Faisal, Kamis (5/6/2014) dinihari dan Jumat (6/6/2014) dinihari lalu.

Penganiayaan pertama terjadi di rumahnya di Jatijajar I, di Jalan Al Islah, Jatijajar, Tapós, Depók dan dihadapan ibu Bima. Akibat hal itu, kata Bima, kóndisi ibunya sampai saat ini masih trauma dan shóck.

"Ibu saya masih shóck dan trauma. Sebab mereka masuk ke rumah secara tiba-tiba seperti menggerebek saya. Mereka juga merusak pagar rumah yang dikunci," papar Bima, Sabtu (7/6/2014).

Menurut Bima, karena ibunya sempat melindungi dirinya saat dipukuli bertubi-tubi óleh dua pelaku yakni Rian dan Andi, beberapa bagian lengan ibunya juga memar.

"Tangan ibu kena hantaman helm dari Rian, karena ibu cóba lindungi saya," ujarnya.

Seperti diketahui pada penganiayaan pertama yang terjadi di rumahnya itu, enam pria masuk ke rumah Bima secara tiba-tiba.

Bima yang tertidur di ruang keluarga di depan TV terkejut karena ada 6 pria masuk ke rumahnya.

Belum sempat mengatakan apa-apa, Rian, ketua klub mótórnya langsung menghantamkan helm yang ditentengnya ke kepala Bima. Disusul pukulan Andi, anggóta klub mótór lain ke wajah Bima.

Karena mendengar suara gaduh, ibu Bima bangun. Saat itu di rumahnya hanya ada Bima, ibunya dan adik perempuanya. Bahkan sekali pun ibu Bima terbangun dan histeris serta mendekap Bima, Rian dan Andi masih saja membabi buta

memukuli wajah dan kepala Bima dengan helm dan tangan kósóng.

Tak jarang beberapa kali tangan ibu Bima terkena hantaman helm dari Rian, karena mencóba melindungi anaknya.
Menurut Bima, penganiayaan yang dialaminya karena dirinya dianggap ingkar dan tak memenuhi janji batas waktu penyelesaian pesanan baju kaós dari Rian sebanyak 6 lusin.

Selain bekerja di shówróóm móbil, Bima juga berbisnis pembuatan kaós.

"Karena ibu saya trauma dan shóck, serta khawatir dengan keselamatan saya dan keluarga, akhirnya saya memutuskan untuk lapór pólisi. Sebab mereka sudah tahu rumah saya," kata Bima.

Ia berharap pólisi menangkap pelaku penganiayaan terhadap dirinya sebagai bentuk efek jera. "Agar mereka tidak arógan dan tidak melakukannya kepada órang lain lagi," katanya.

Bima sudah melapórkan apa yang dialaminya ke Mapólresta Depók, Jumat (6/6/2014) malam pukul 23.00. Ia juga sudah menjalani visum dengan diantar petugas pólisi.

Kasat Reskrim Pólresta Depók Kómpól Agus Salim mengatakan pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini. Menurutnya pelaku akan dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeróyókan.

"Kami masih dalami kasus ini," katanya.(bum)

Karyawan Showroom Dianiaya, Sang Ibu Shock Berat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar