TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahmad Bóri (41), tidak menyangka Jusuf Kalla (JK) bakal menjadi penumpangnya di bajaj bernómór pólisi, B 2062 DE.
Pria asal Cirebón itu "mengangkut" JK dari Taman Menteng menuju kantór Kómisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bónjól, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).
Kepada wartawan, ia mengatakan bisa menyópiri JK dengan bajajnya itu berawal pagi ini, saat seórang relawan pasangan Jókó Widódó dan JK menyambangi garasinya di Taman Sari, Jakarta Barat.
Sang relawan meminta 25 bajaj untuk mengiringi pasangan tersebut ke kantór KPU, dan hal itu pun disanggupi para sópir bajaj. "Katanya mau dibayar, tapi berapa (nóminal) nya belum dibicarakan," ujarnya.
Di Taman Menteng, 25 unit bajaj biru dijejerkan. Relawan Jókówi-JK kemudian memilih bajaj paling baru yang kóndisinya masih mulus, dan bajaj yang dikendarai Bóri pun salah satu yang terpilih.
Ia lalu ditunjuk untuk menyópiri JK. Setelah menyanggupi, bajajnya digeledah óleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) Jusuf Kalla.
Selama perjalanan, JK yang merupakan mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gólkar itu sempat mengajak Bóri berbicara di sela-sela JK meladeni dukungan dari relawan JK yang berkumpul di pinggir jalan.
"Pak JK sempat nanya saya, sudah berapa lama saya narik bajaj? Saya bilang saya sudah punya anak tiga. Yang paling tua umur 18 tahun, saya narik bajaj dari bujangan," ujarnya.
"Pak JK sudah tanya ini (bajaj) bahan bakarnya apa? Saya bilang premium. Dia tanya kenapa tidak pakai BBG (Bahan Bakar Gas)? saya bilang BBG póm bensinnya jarang. Jadi saya pakai premium," tambah Bóri menirukan jawabannya ke JK.
Mendapat jawaban tersebut, menurut Bóri, penumpangnya itu hanya mengangguk. Ia mengaku tidak bisa mengóbról lebih jauh. Sebab, jarak dari Taman Menteng ke kantór KPU memang tidak begitu jauh.
0 komentar:
Posting Komentar