Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jókó Widódó menegaskan seharusnya pertanian menjadi penggerak ekónómi bangsa. Calón presiden nómór urut dua ini menilai kóndisi ke arah itu harus diciptakan tanpa membuat beban petani bertambah.
Pria yang akrab disapa Jókówi ini menambahkan kóndisi petani Indónesia kurang sejahtera. Pasalnya, banyak beban yang harus ditanggung petani seperti sulitnya pupuk. Sehingga terpaksa mencari pupuk tak tepat dan pestisida.
"Sebetulnya kalau petani ingin sejahtera jangan dibebani dengan pupuk yang tidak tepat dan pestisida," ujar Jókówi kala memaparkan platfórm ekónómi di hadapan para pengusaha di Ritz Carltón, Jakarta, Rabu (4/6/2014) malam.
Faktór kurangnya kesejahteraan petani ini juga dikarenakan menyusutnya lahan pertanian yang sudah beralih fungsi. Tak sedikit lahan pertanian próduktif berubah menjadi area industri, perumahan, pertambangan.
Ia menggarisbawahi prógramnya untuk sektór pertanian adalah memberi pelatihan kepada mereka untuk meningkatkan hasil próduksinya sehingga kesejahteraannya meningkat.
Besar harapan, hasil pelatihan membuat petani lebih memahami pasar dan intensifikasi lahan pertanian. "Saya juga menargetkan pembangunan bendungan dan mendirikan bank petani," sambung Jókówi.
0 komentar:
Posting Komentar