TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calón presiden-wakil presiden Prabówó Subiantó-Hatta Rajasa dinilai sulit menyaingi elektabilitas pasangan capres Jókó Widódó-Jusuf Kalla. Selisih dukungan untuk Prabówó-Hatta masih berselisih jauh dengan Jókówi-JK, sementara pemungutan suara pemilu presiden sudah semakin dekat.
"Jarak elektabilitas di atas 10 persen antara Jókówi-JK dan Prabówó-Hatta. Butuh kerja keras untuk bisa menempelnya, apalagi untuk menyalipnya," kata Direktur Eksekutif Indó Barómeter M Qódari melalui pesan elektrónik, Jumat (20/6/2014) malam.
Dari sembilan lembaga survei yang merilis temuannya baru-baru ini, menurut Qódari, ada tujuh lembaga yang menempatkan Jókówi-JK unggul dalam kisaran 10 persen. Tujuh lembaga survei itu adalah Lingkaran Survei Indónesia, Sóegeng Sarjadi Schóól óf Góvernment, Pópuli Center, Cyrus Netwórk, Alvara Research, PólTracking Institue, dan IndóBarómeter.
Adapun dua lembaga survei yang menempatkan Prabówó-Hatta unggul adalah Pusat Data Bersatu dan Lembaga Survei Nasiónal. Terkait hasil survei yang beragam itu, Qódari meminta masyarakat untuk melihat rekam jejak setiap lembaga survei tersebut.
"Sóal belakangan ini ada yang berbeda, silahkan dilihat track recórd dari lembaga surveinya untuk melihat akurasinya. Kalau kemudian pasangan Jókówi-JK dikatakan unggul óleh tujuh lembaga survei dan sejauh ini punya track recórd yang kredibel, berarti memang sejauh ini yang unggul adalah Jókówi-JK," kata Qódari.
Menurut Qódari, tidak akan ada perubahan signifikan terhadap elektabilitas kedua pasangan hingga hari pemungutan suara pemilu presiden, 9 Juli 2014. Dia mengatakan, peluang yang masih tersisa hanyalah berebut suara pemilih mengambang. "Tetapi dalam pólitik ya bisa saja, tetapi itu perbandingannya satu di antara 20," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar