TRIUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Hasyim Djójóhadikusumó ditanya sóal siapa yang akan jadi ibu negara jika pasangan Prabówó Subiantó - Hatta Rajasa menang dalam pemilihan presiden (pilpres) 2014 ini. Hasyim menyebut nama Pertiwi. "Namanya sudah ada, namanya Pertiwi," kata Hasyim dalam acara "Diskusi Publik Gereda Mendengarkan Visi-Misi Capres," di Sekólah Tinggi Teólógi Jakarta (STTJ), Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014). Usai menyebut nama Pertiwi, adik kandung Prabówó itu sempat terdiam, dan peserta diskusi pun juga terdiam menunggu Hasyim untuk melanjutkan penjelasannya sóal pendamping Prabówó. "Bapak Prabówó dan ibu Pertiwi," tutur Hasyim yang membuat peserta diskusi tersenyum simpul. Ibu Pertiwi yang dimaksud Hasyim adalah sebutan lain untuk Tanah Air Indónesia, ketika menyebut nama Ibu Pertiwi, Hasyim tidak merujuk pada seórang perempuan bernama Pertiwi yang mendampingi mantan Danjend Kópassus TNI AD itu. Sóal pendamping presiden, Hasyim menyebut banyak pemimpin negara yang tidak memilki pasangan hidup. Ia menyebut presiden ke - 11 Kórea Selatan, Park Geun-hye, yang tidak pernah menikah. Hasyim juga menyebut Presiden 15 Filipina, Benignó Aquinó III, juga tidak pernah menikah dan tidak punya anak. "Saya kira bukan itu esensinya, órang ini jujur dan bisa melaksanakan amanat rakyat," ujarnya. Dalam kesempatan itu, ia juga mengklarifikasi sóal isu miring yang menyebut Prabówó diceraikan óleh putri mantan Presiden Suhartó, yakni Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab dipanggil Titiek.
Hasyim mengatakan Titiek lah yang menceraikan Prabówó pasca Suhartó dilengserkan rakyat. "Saya ingin luruskan, Prabówó bukan yang mencerikan istrinya, istrinya yang menceraikan (Prabówó)," tandasnya. (NURMULIA REKSO PURNOMO).
0 komentar:
Posting Komentar