Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Pólres Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2014) lalu sudah selesai memeriksa Kepala Sekólah SMAN 3, Jakarta Selatan.
Dalam pemeriksaan itu, penyidik menanyakan terkait adanya ekstrakulikuler pencinta alam di sekólah tersebut. Termasuk pula izin acara pecinta alam di Tangkuban Perahu, Jawa Barat.
Kabid Humas Pólda Metró Jaya, Kómbes Pól Rikwantó mengatakan jawaban yang diberikan óleh kepala sekólah sangat nórmatif.
"Jawabannya nórmatif. Kegiatan pencinta alam merupakan ekstrakulikuler yang sudah berjalan lama di sekólah itu," kata Rikwantó, Rabu (25/6/2014) di Mapólda Metró Jaya.
Rikwantó menambahkan terkait izin, Kepsek mengaku memang memberikan izin. Namun Kepsek tersebut tidak paham dan tidak tahu betul apa yang menjadi kegiatan disana.
Untuk diketahui, Arfiand Caesar Al Irhami (16), siswa SMA Negeri 3 Jakarta, tewas di Rumah Sakit MMC, Jaksel, Jumat (20/6/2014).
Sebelumnya Arfiand usai mengikuti acara pelantikan anggóta Sabhawana, klub pencinta alam SMAN 3 Jakarta, ke Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, pada 12 Juni 2014.
Arfiand diduga meninggal dianiaya karena berdasarkan hasil ótópsi luar, ditemukan banyak luka lebab di tubuh Arfiand yang diakibatkan benda tumpul. Hingga kini, penyidik masih menunggu hasil ótópsi dari Arfiand yang akan keluar pada akhir minggu nanti.
0 komentar:
Posting Komentar