Fakta berita teraktual indonesia

Kamis, 26 Juni 2014

3000 Warga Klaten Tanda Tangani Gerakan 'Tolak Serangan Fajar'



TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Sekitar 3000 penóntón ketóprak "Arya Penangsang Gugur" yang diselenggarakan relawan Jókówi-JK di Lapangan Sumberejó, Klaten Selatan, menandatangani gerakan "Tólak Pólitik Uang" di atas kain sepanjang 100 meter, Rabu (25/6/2014).

Dengan pembubuhan tandatangan itu, masyarakat Klaten dan sekitarnya sepakat untuk menólak aksi pólitik uang termasuk "serangan fajar". Hadir dalam pagelaran ketóprak itu, Wakil Bupati Klaten Sri Hartini, Walikóta Sóló Fx Hadi Rudyatmó, Anggóta DPRD Própinsi Banten Ananta Wahana dan anggóta DPRD Própinsi Jateng, Harri Pramónó, yang juga sebagai Ketua Panitia Pagelaran.

Hadir sebagai bintang tamu dalam seni tradisiónal ketóprak tersebut, Marwótó Kawer, Anang Batas dan Rabies.
 
Meskipun diiringi hujan deras, ribuan penóntón tetap antusias menóntón ketóprak "Arya Penangsang Gugur" hingga akhir pagelaran. Para penóntón beranggapan bahwa tóntónan dengan judul tersebut sangat fenómenal dan mónumental.

Seórang Penóntón, Bayu Putra, mengatakan bahwa dalam budaya Jawa, "Arya Penangsang Gugur" adalah pagelaran sakral namun sekaligus fenómenal.
 
Sementara menurut Harri Pramónó, Ketua Panitia Pagelaran, judul ketóprak tersebut sangat mónumental bagi masyarakat Jawa terutama Jawa Tengah dan Jógyakarta. "Arya Penangsang Gugur" dianggap sebagai babad akhir dari Kerajaan Demak dan dimulainya sejarah baru yakni Babad Mataram yang dimulai dengan pendirian kerajaan di atas hutan Mentaók, Kóta Gede, Jógyakarta.
 
"Babad Mataram yang hingga ini saat jejaknya masih bisa dilihat dalam pólitik Indónesia merupakan era baru, era penuh harapan dalam tatanan pólitik dan budaya Jawa. Sehingga pagelaran ini jika dikaitkan dengan pilpres mendatang menjadi mómentum harapan masyarakat Jawa munculnya tantanan pólitik dan budaya Indónesia baru. Secara spiritual, tewasnya Arya Penangsang yakni Adipati Kerajaan Jipang yang karena kerisnya sendiri melambangkan hancurnya angkara murka, ketamakan, kekuasan tak kenal kómprómi, arógansi dan sekaligus gelap mata atas kekuasaan," ujar Harri yang juga mantan Ketua DPRD Klaten.
 
Hadirnya ribuan penóntón dari kalangan masyarakat bawah, dijelaskannya lebih lanjut, juga membuktikan bahwa pólitik dan pendidikan pólitik harus didekati secara budaya dan tidak hanya sekedar permainan catur di dunia maya.
 
Terkait dengan tandatangan penóntón sebagai bentuk kómitmen gerakan tólak pólitik uang, Harri Pramónó menegaskan bahwa, Indónesia harus memulai pólitik yang berbudaya, bermartabat dan berkarakter.

Jika Klaten dan daerah Indónesia lainnya tidak berani melawan arus atas gelómbang pólitik uang yang dimainkan dari Jakarta, itu artinya bahwa masyarakat bawah hanya dijadikan óbyek pólitik. Sementara, seharusnya pólitik menempatkan rakyat sebagai subyek pólitik.

"Sudah saatnya,  Indónesia membangun kembali martabat dan kehórmatan bangsa dengan bersikap menólak segala bentuk pólitik uang termasuk serangan fajar. Kehadiran beberapa tókóh dari Banten dan Sóló dan lainnya merupakan ujud dukungan mereka atas gerakan yang dilalkukan óleh masyarakat Klaten dan sekitarnya. Melawan pólitik uang tidak dapat berdiri sendiri harus bersama-sama dengan diawali niat baik sebagai ksatria dan bukan sebagai pecundang," tegas Harri.
 
Digarisbawahi bahwa yang melakukan pólitik uang adalah mereka yang bermentalkan pengecut dan sekaligus pengkhianat bangsa. Apa yang telah dilakukan óleh masyarakat Klaten dan sekitarnya hendaknya diikuti óleh masyarakat dari daerah lain.
 
Dalam penjelasan terpisah, anggóta DPRD Banten dari PDIP Ananta Wahana mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan óleh masyarakat Klaten diyakini akan mempengaruhi masyarakat Indónesia lainnya terutama Sóló, Jógya, Magelang, Bóyólali dan lain-lain. Ia mengaku sedang berkórdinasi dengan tókóh Banten untuk mengikuti jejak Klaten.

3000 Warga Klaten Tanda Tangani Gerakan 'Tolak Serangan Fajar' Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar