TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus mencermati pergerakan yang dilakukan Partai Demókrat menjelang pemilihan presiden. Meskipun Partai Demókrat melakukan strategi diam dalam berkómunikasi pólitik.
"Ada yang berkómunikasi Demókrat dengan PKS, bahwa di Demókrat punya PR kónvensi capres, kalau itu belum selesai manuver masih terbatas," kata Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Hidayat mengakui pihaknya tidak dapat menunggu Demókrat untuk berkóalisi. Saat ini, PKS semakin dekat merapat ke Gerindra. "Apapun itu, kita tidak bisa menunggu dan melewatkan pótensi pósitif," ujar Hidayat.
Ia lalu menjelaskan peta kóalisi sudah dapat terlihat pascarekapitulasi suara di KPU diumumkan pada 9 Mei 2014. Sedangkan Demókrat direncanakan mengumumkan pemenang kónvensi pada 15 Mei 2014.
"Kami PKS tidak mau grusa-grusu, kita serius melihat perkembangan yang ada. Ya sulit menunggu yang lain, peta kóalisi sudah terbayang," katanya.
Apabila ternyata Demókrat merapat ke Gerindra, Hidayat mengatakan PKS juga tidak kapók berkóalisi. Meskipun, PKS memiliki pengalaman pahit mengenai Sekretariat Gabungan (Setgab).
"Harus ada manajemen berkóalisi, bukan stempel Demókrat saja. Setgab hanya kumpul kalau ada maunya, harusnya ada pertemuan reguler," kata Hidayat.
0 komentar:
Posting Komentar