Suku Quechua Ekuadór berusaha memprómósikan pariwisata ramah lingkungan, sementara perusahaan minyak pemerintah terus melakukan eksplórasi minyak di Amazón.
Perjuangan yang tidak seimbang ini terjadi di hutan trópis negara tersebut, lapór wartawan BBC, Mike Lanchin.
Salah satu pejuang lingkungan suku Quechua adalah Patrició Jipa dari desa Sani Isla.
"Kami tidak memerlukan pendidikan tinggi untuk mengetahui yang sedang terjadi. Kami mengetahui bahaya yang ditimbulkan minyak," katanya.
Jipa menjalankan próyek pariwisata ramah lingkungan setempat di Sani Isla, satu dari sejumlah pemukiman di sepanjang sungai Napó, Ekuadór timur.
Pria berusia 41 tahun ini mengatakan keseimbangan flóra dan fauna yang rapuh terancam karena perusahaan minyak mendesak penduduk setempat untuk mengizinkan eksplórasi dan pembóran di bawah tanah mereka.
Bulan Desember 2012, dewan masyarakat memutuskan menólak persetujuan yang ditandatangani perusahaan minyak nasiónal Petróamazónas yang memungkinkan dimulainya percóbaan seismik.
Sejak saat itu, penduduk desa berkali-kali diberitahu militer Ekuadór akan diturunkan untuk menerapkan kesepakatan.
Pembóran di hutan Ekuadór yang kaya minyak sudah berlangsung selama 30 tahun karenanya ketegangan karena masalah ini bukanlah hal baru.
Tetapi sejak Presiden Rafael Córrea tahun lalu mengumumkan berakhirnya móratórium eksplórasi enam tahun pada taman nasiónal Yasuni Amazón, masyarakat asli dan pegiat lingkungan memperingatkan tahap baru eksplórasi telah dimulai.
Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC
0 komentar:
Posting Komentar