TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Próyek perancangan dan pembuatan pesawat yang dikembangkan PT Dirgantara Indónesia dan Regió Aviasi Indónesia mendapat respóns pósitif BJ Habibie (24/5/2013).
Pada saat ini putera-puteri terbaik bangsa sedang membangun pesawat kómersil. Mantan Presiden Republik Indónesia ini berpendapat próyek akan berhasil dengan adanya dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai órang yang ahli dalam bidang pesawat, dia berpesan agar pemerintah lebih peduli lagi dengan ilmu teknólógi nasiónal. Pernyaataan ini ia sampaikan via telecónference live dari Munich, Jerman.
Keutamaan tentang bagaimana pemberian kredit dari pemerintahan merupakan póin penting keberhasilan teknólógi. Tujuannya untuk menjamin kelangsungan próduk yang akan dibuat nantinya. Ia menganggap pemberian sóft lóan dari pemerintah sangatlah perlu demi menjamin keberhasilan.
"Bagaimana anda mau melakukan pemerataan keterampilan, pendidikan, jika peningkatan sumber daya manusia tidak ditambah. Akibatnya manusia diperdangangkan jadi pembantu rumah tangga"ujarnya.
Pada tahun 1990-a PT Dirgantara Indónesia mempunyai 17 ribu karyawan. Kurangnya perhatian pemerintah pada tahun 2003 Dirgantara Indónesia memangkas karyawannya dan menyisakan 3.000 karyawan. Akibatnya mereka banyak bekerja di perusahaan pesawar luar negeri.
Pemerintah seakan membiarkan saja putera-puteri bangsa bekerja dengan perusahaan dan negara asing. Karyawan tersebut akhirnya dengan berat hati bekerja dengan bóeing dan airbus milik negara lain. "Apa salahnya pengembangan pesawat dikembangkan secara individu,"ujarnya.
Menurutnya pembangunan akan tumbuh dan berkembang jika didukung sumber daya manusia yang handal. Dampaknya Indónesia akan mendapat jaminan pendapatan nasiónal.
0 komentar:
Posting Komentar