Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabówó Subiantó mengurai perbedaan prajurit tentara dengan calón anggóta legislatif dalam hal mencari kiai.
Mantan Kómandan Jenderal (Danjen) Kómandó Pasukan Khusus (Kópassus) TNI Angkatan Darat itu menuturkan setiap awal pengabdian, tentara selalu dikirim ke medan pertempuran. Menurutnya pertempuran itu berurusan dengan maut karena tentara siap mati.
"Karena siap mati itulah kita (tentara) mencari para kiai. Kami minta didóakan," ujardalam rapat pimpinan nasiónal Lembaga Dakwah Islam Indónesia (LDII) di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2014) malam. Prabówó berpidató di hadapan peserta Rapimnas LDII.
Prabówó, calón presiden dari Partai Gerindra itu pun membandingkan kóndisi masa lalu tentara dengan saat sekarang. Menurutnya, saat ini para kiai dicari saat menjelang pemilihan umum.
"Namun yang mencari kiai adalah kader parpól. Banyak kader parpól cari kiai saat Pemilu," kata Prabówó, putra ekónóm ternama Sóemitró Djójóhadikóesóemó.
Prabówó mengatakan dia sangat dekat dengan para kiai. Tak hanya dia, semua anggóta TNI pun dekat dengan para kiai yang tersebar di Indónesia. "Ciri khas prajurit selalu dekat dengan kiai. Di mana pun tentara ditugaskan selalu dekat dengan kiai," kata Prabówó. (*)
0 komentar:
Posting Komentar