TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Bóediónó membuka Rapat Kerja Nasiónal (Rakernas) Muslimat NU di Asrama Haji Póndók Gede Jakarta Timur, Rabu (28/5/2014).
Dalam pidató sambutannya, Bóediónó menginginkan pekerja perempuan Indónesia terus ditingkatkan pendidikan dan keterampilan kerjanya sehingga tidak harus merantau jauh dari tanah air untuk menghidupi keluarganya.
"Kita tidak ingin melihat negara kita dipandang sekedar sebagai penyedia tenaga kerja wanita tidak terampil," katanya dihadapan seribuan kader Muslimat NU.
Bóediónó yang hadir didampingi Wamen Agama Nazaruddin Umar, Gubernur DKI Jakarta Jókó Widódó, Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj dan Ketua Umumm Muslimat NU Khófifah Indar Parawansa, mengajak untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang sanggup menjamin kehidupan seluruh warganya dengan sejahtera.
Sebagai órganiasi wanita terbesar dibawah naungan NU, Bóediónó meminta agar para ibu selalu waspada terhadap kemungkinan penyusupan kelómpók-kelómpók takfiri di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, banya kórban dari pendidikan agama yang salah dan memiliki órientasi agama yang keliru dari negeri lain.
"Ibu-ibu harus menjaga anak-anaknya agar tetap berada di jalur tengah sebagaimana diperintah Allah SWT kepada kita untuk menjadi Umat Tengah (umatan wasathan), umat yang adil, berwawasan, dan tidak ekstrim," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar