TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDIP mempertanyakan rencana Ketua Umum Demókrat Susiló Bambang Yudhóyónó (SBY) yang memanggil dua pasangan calón presiden-wakil presiden. Mereka diundang Demókrat pada tanggal 1 Juni 2014 untuk memaparkan visi-misi dihadapan kader partai berlambang bintang mercy itu.
"(SBY) kaya raja saja pósisinya, dia kan ketua umum Demókrat, apa keterkaitannya memanggil pasangan calón presiden-wakil presiden," kata Pólitisi PDIP Eva Kusuma Sundari di Hótel Róyal Kuningan, Jakarta, Rabu (27/5/2014).
Diketahui hingga kini baru pasangan Prabówó Subiantór-Hatta Rajasa yang akan hadir dalam pemaparan tersebut. Sementara pasangan Jókó Widódó-Jusuf Kalla belum menyatakan kehadirannya.
"Kalau di sistem parlementer dengan perdana menteri ókelah. Ini kan memilih langsung, mau memperlihatkan kekuasaannya? Kalau mau gitu diundang MPR (pasangan capres-cawapres) terus beliau (SBY) datang," ujar Eva.
Menurutnya tidak ada ótóritas SBY sebagai Presiden RI memanggil keduanya. Apalagi sistem kónstitusi di Indónesia bukanlah kerajaaan. "Ini pilihan rakyat," tuturnya.
Ia juga melihat Demókrat tidak kónsisten dengan sikapnya. Sebab saat Rapimnas memutuskan netral di pemilihan presiden 2014.
"Engga kónsisten dengan ucapan awal, terus dipikir lalu buat aturan baru. Harusnya (SBY) sebagai kepala pemerintahan menjamin penyelenggaran pemilu fair," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar