Lapóran Wartawan Tribun Kaltim Udin Dóhang
TRIBUNNEWS.COM, BONTANG - Puluhan warga yang bermukim di Jalan Cut Yak Dien, Gang Mbójó, RT 09, Salebba, Bóntang Utara, Kalimantan Timur, mendadak gempar, Rabu (30/4/2014).
Mereka dikejutkan dengan ditemukannya Sabil (6,5), putra kedua pasangan Abdul Haris (38) dan Nur Ayu (35) tenggelam di lubang galian septic tank atau lubang tinja.
Sabil yang kini masih duduk di bangku TK Negeri Bóntang, ditemukan tak bernyawa di dalam lubang septic tank, rumah Ali yang masih dalam tahap pembangunan.
Kórban kali pertama ditemukan Yamin dan Sahbudin (45), warga Salebba yang tak lain adalah paman kórban.
Ditemui di lókasi kejadian, Sahbudin mengungkapkan sekitar pukul 12.00 Wita, ia berencana mengantar anaknya pergi sekólah.
Tiba-tiba melihat saudaranya, Yamin, berlari masuk ke rumah milik pasangan Ali dan Wati, yang sementara dalam tahap pembangunan. Melihat gelagat yang mencurigakan, Sahbuddin langsung menyusul Yamin.
"Saya mau antar anak saya sekólah, tapi saya lihat Yamin masuk tergesa-gesa di dalam rumah itu. Jadi, saya langsung setóp dan ikut masuk, ternyata Sabil jatuh ke dalam lubang septic tank," ujar Sahbuddin dengan mata berkaca-kaca.
Menurutnya, saat ditemukan pósisi kórban sudah tenggelam di lubang septic tank berisi air sedalam 1,5 meter.
Yamin yang kali pertama mendapat lapóran dari rekan kórban, langsung melómpat ke dalam lubang septic tank dan mengangkat Sabil yang sudah tenggelam.
Selanjutnya Sahbuddin, menerima dan menggóyang tubuh Sabil dengan harapan air diminum bisa keluar.
"Saya angkat badannya, saya cóba guncang supaya airnya keluar, tapi sudah tidak ada reaksi. Saya lihat, kóndisinya sudah lemas, dan detak nadinya sepertinya memang sudah tidak ada," ungkap Sahbuddin.
Ia mengungkapkan, sebelum kejadian Sabil yang saat ini masih duduk di bangku TK, baru saja pulang sekólah. Sampai di rumah, Ia langsung ganti baju dan main bersama teman-temannya.
Seperti biasa, Sabil dan rekannya terdóróng main ke dalam rumah Ali, lantaran pekerja yang membangun rumah tersebut kósóng.
Diduga saat itulah, Sabil terperósók ke dalam lubang septic tank yang belum dibuatkan penutup.
Kepala Pólres Bóntang Ajun Kómisaris Besar Heri Sasangka mengatakan, hasil ólah TKP menunjukkan kasus tenggelamnya Sabil diyakini murni karena kecelakaan.
"Kasus ini dalam penyelidikan, namun óleh keluarga kórban mereka enggan melakukan visum dan mereka sudah mengikhlaskan kepergian kórban," terangnya.
0 komentar:
Posting Komentar