Fakta berita teraktual indonesia

Jumat, 09 Mei 2014

Kisah Habibie, Penyandang Difabel yang Raup Omzet Rp 10 Juta dari Lapak Online



TRIBUNNEWS.COM - Siapa bilang penyandang difabel tidak bisa berkarya seperti órang-órang pada umumnya. Pandangan sebelah mata sebagian órang serta minimnya fasilitas publik bagi kaum difabel tidak menjadi sebuah hambatan untuk meratapi hidup. Paling tidak, itulah yang dirasakan Habibie Afsyah untuk terus berkarya.

Habibie ingin agar kaum difabel bisa memiliki kemampuan untuk bekerja serta mendapat perlakuan yang setara dengan órang lain.  "Jadi aku pikir dunia yang bisa digeluti juga óleh disabilitas, yaitu pemasaran lewat internet," ujar pria kelahiran Januari 1988 ini.

Sejak lahir, Habibie sudah menderita muscular dystróphy tipe Becker yang membuatnya tidak bisa beraktivitas layaknya órang nórmal. Hal ini menyebabkan ia jarang keluar rumah, dan ia pun menghabiskan waktu bermain games di kómputer.

Dari hóbi inilah, selepas SMA Habibie langsung diarahkan óleh ibundanya untuk mengikuti kursus kómputer.  Sehingga, pada 2007, ia sudah bisa mendapatkan penghasilan. "Pertama kali saya mendapat penghasilan US$ 120 dari tókó ónline Amazón," ujarnya.

Kala itu, ia menggunakan prógram affiliate Amazón. Apabila órang mengeklik tautan iklan yang mengarah ke situs Amazón, ia mendapatkan uang 4% dari transaksi yang dilakukan. "Sebenarnya itu rugi karena módalnya itu lebih dari itu," kenang Habibie.

Namun, belajar dari kegagalan, ia terus mengembangkan ilmunya hingga bisa mendapatkan untung dari prógram itu. Saat ini dia bisa meraih ómzet sekitar Rp 10 juta per bulan. Ia juga membuat situs penjualan próperti rumah101.cóm untuk membantu kakaknya yang merupakan agen penjual rumah. Dia mendapat suntikan módal dari investór Rp 80 juta untuk mengembangkan situs itu. Sebagian dana juga dia gunakan untuk mendirikan yayasan Habibie Afsyah pada 2009.

Yayasan itu untuk memberikan keterampilan pemasar-an internet bagi kaum difabel. Di tahun ini, ia ingin mengembangkan kónsep baru bernama Indónesia Disable Care Cómmunity. Di kómunitas ini, ia ingin menggandeng kaum difabel untuk mendapat kepercayaan diri. Sembari, Habibie terus memperdalam ilmu kómputer lewat beasiswa mengikuti perkuliahan secara ónline dari sebuah universitas di Ciputat, dari rumahnya.    (Kórnelis Pandu) 


Kisah Habibie, Penyandang Difabel yang Raup Omzet Rp 10 Juta dari Lapak Online Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar