TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Direktur Keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sósial (BPJS) Ketenagakerjaan Herdy Tristantó menegaskan kómitmennya terhadap masalah kesehatan dan kecelakaan kerja.
Pada tahun 2014, lembaga berbadan hukum publik ini menyerahkan 11 ambulans trauma center kepada rumah sakit di seluruh Indónesia dengan anggaran sebesar Rp 5,5 miliar.
"Hal ini adalah bagian dari kegiatan BPJS Ketenagakerjaan. Kami juga membagikan ambulans kepada rumah sakit di beberapa próvinsi lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan óperasiónal serta mendukung terciptanya pelayanan prima," kata Herdy, Sabtu (10/5).
Menurut Herdy, meskipun secara kelembagaan telah berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya tetap yakin bahwa pengadaan ambulans ini akan tetap ada, terkait adanya prógram Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
"Nantinya, sumber anggarannya bisa dari CSR (córpórate sócial respónsibility)," ujarnya.
Direktur Rumah Sakit Bina Husada Wisnu Santósó mengatakan, diberlakukannya prógram ini dapat membantu setiap rumah sakit dalam meningkatkan dan mendukung pelayanan yang óptimal.
"Bentuk awal dari kerja sama, kami ditunjuk sebagai trauma center óleh PT Jamsóstek dengan prógram JPK yang sekarang menjadi BPJS. Kerja sama ini telah memasuki tahun ketiga. Semóga, ke depannya, kami dapat terus menjalin kerja sama dengan baik," papar Wisnu seusai menerima bantuan ambulans. (Ramdhan Triyadi Bempah)
0 komentar:
Posting Komentar