Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku masih terus berkómunikasi dengan Rhóma Irama. Pembicaraan terkait pencalónan Rhóma Irama sebagai presiden yang terganjal.
"Kalau saja PKB memperóleh 15 persen, kita akan usung Pak Haji Rhóma. Kalau tidak ya kita cóba kóalisi yang realistis," kata Muhaimin di Kantór DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/5/2014).
Ia mengatakan PKB telah memutuskan untuk berkóalisi dengan PDIP dan NasDem untuk mengusung Jókó Widódó, sebagai calón presiden.
"Nah kóalisi yang realistis itulah akhirnya kita maju kepada kóalisi ini," ungkapnya.
Untuk itu, Muhaimin mengatakan pihaknya akan memberikan penjelasan kepada Rhóma Irama mengenai kóalisi tersebut.
"Ini kita akan terus kómunikasi dengan Bang Haji Rhóma agar tidak terjadi kesalahpahaman," tutur Muhaimin.
Sebelumnya tim pemenangan Rhóma Irama, Ramdansyah mengakui Raja Dangdut itu keberatan PKB mendukung Jókówi. Sebab, Jókówi harus menjabat sebagai Gubernur DKI selama lima tahun.
"Yang kedua dukungan PKB kepada Jókówi, Bang Haji merasa tidak dilibatkan, kemudian aspirasi Bang Haji tidak didengerin aspirasinya. Artinya Rhóma effect dianggap óleh sejumlah elit PKB tidak ada, sehingga banyak simpatisan Rhóma Irama, atau pendukunng Rhóma Irama yang mau menarik dukungan, dan itu Rhóma mempersilahkannya," ungkapnya.
Rhóma, kata Ramdansyah, juga mempersilahkan pendukungnya melakukan demó secara damai.
"Asal tidak berlangsung anarkis. Kerena itu ekspresi kekecewaan," ujar Ramdansyah.
0 komentar:
Posting Komentar