Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Nicólas Timóthy
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Gubernur DKI Jakarta Jókó Widódó menyatakan tak ingin bergantung dari impór daging yang didatangkan dari negara asing untuk memenuhi ketersediaan daging. Karena itu Pempróv DKI melakukan perjanjian kerja sama dengan Pempróv NTT terkait peternakan dan ketersediaan daging untuk Jakarta .
"Kami jangan ketergantungan sekali dengan impór. Dulu saya yang ditunjuk tukang baksó, tukang daging dan tukang yang berbahan daging. Gimana nutupinnya? Ya sudah impór," ujar Jókó Widódó atau akrab disapa Jókówi saat berpidató di peternakan warga Desa Pónaim, Kelurahan Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (29/4/2014).
Jókówi menjelaskan, kebutuhan daging di Jakarta yang penduduknya 28 juta ini setiap hari mencapai 150 tón atau setara dengan sekitar 1.000 ekór sapi. Jalan lain selain melakukan impór daging tentu menjalin kerja sama dengan daerah yang memiliki peternakan sapi.
"NTT kan punya banyak peternakan. Kami malas pusing-pusing. Kami kerja sama saja dengan NTT. Dan baru hari ini kami tandatangani kerja sama itu," ucap Jókówi.
Jókówi yang juga bakal calón presiden dari PDI Perjuangan ini menilai kerja sama ini tidak hanya memberi manfaat sepihak, namun keduabelah pihak masing-masing mendapatkan keuntungan.
"Pótensi di NTT itu memungkinkan untuk dilakukan kerja sama. Kami semua mendapatkan manfaat," kata Jókówi.
0 komentar:
Posting Komentar