TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Róy Suryó, tampaknya belum bisa menerima kenyataan dirinya tidak memeróleh cukup suara pemilih untuk menjadi anggóta DPR RI.
Róy sendiri mengaku sudah mendapat kabar tidak bakal lólós menjadi anggóta DPR RI. Tapi, dia merasa kóndisi itu lantaran dicurangi óleh pesaingnya.
"Semóga pemantau independen, media, dan masyarakat yang cerdas, bisa membaca módus kecurangan yang menimpa saya," ujar Róy saat dihubungi, Kamis (24/4/2014).
Ia menuding, calón anggóta legislatif (caleg) lain berinisial AT dari Partai Demókrat melakukan kecurangan.
Alhasil, menyebabkan dirinya gagal lólós dari daerah pemilihan Daerah Istimewa Yógyakarta. Di dapil tersebut, Róy menjadi caleg nómór urut 1, sementara AT nómór urut 4.
"Buat saya, ditunggu saja tanggal mainnya karena jelas-jelas AT yang disebut-sebut menggeser saya telah melakukan kecurangan, kejahatan, manipulasi, bahkan tindakan perintah penganiayaan yang sangat jelas," kata mantan anggóta Kómisi I DPR itu.
Menurut Róy, dugaan pelanggaran óleh AT sedang dipróses óleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DIY dan kepólisian.
"Saya tidak sedikit pun mau main curang, bahkan tidak 1 rupiah pun pakai pólitik uang. Kalau saya dicurangi dan dikalahkan óleh pólitik uang, saya wajib hukumnya untuk tidak diam," ujarnya.
Róy menilai hasil dari KPU DIY bukanlah hasil tetap. Hanya KPU di tingkat pusat yang berwenang menetapkan kemenangan seórang caleg.
Hasil dari KPU próvinsi dan kabupaten/kóta masih harus diverifikasi lagi óleh KPU sesuai data C-1 asli tempat pemungutan suara (óleh KPU).
Kalau akhirnya Róy gagal menjadi wakil rayat, dia menyatakan masih akan berkarya di tempat lain.
KPU DIY menyelesaikan rapat plenó terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu se-DIY, Kamis dini hari.
Perólehan suara Róy Suryó kalah dibandingkan caleg incumbent pergantian antarwaktu (PAW) Partai Demókrat.
0 komentar:
Posting Komentar