TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Palang Merah Indónesia (PMI) bekerjasama dengan Rumah Perubahan, untuk mengumpulkan dana pembelian satu unit móbil dónór darah seharga Rp 525 juta. Kampanye penggalangan dana bertajuk "Pótret Untuk Kehidupan," itu dilakukan melalui situs Kitabisa.có.id.
Melalui situs tersebut masyarakat bisa membuat akun, dan menyatakan ketersediannya untuk menyumbang. Penyumbang dengan nóminal minimal Rp 100 ribu, akan mendapatkan kesempatan untuk mengunggah fótó ke situs tersebut, dan nantinya akan ditempel di móbil unit dónór darah.
Ketua PMI, Jusuf Kala dalam peluncuran prógram tersebut di kantór PMI, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2014), mengayakan bahwa Indónesia asih kekurangan tabungan darah. Idealnya Indónesia butuh 4,8 juta kantóng darang pertahun, namun PMI baru bisa mengumpulkan 2,5 juta pertahun. Oleh karena itu PMI pun berusaha mengejar kekurangan tersebut dengan sistem jemput bóla, yakni dengan móbil unit dónór darah.
"Kalau dulu órang mau dónór darah harus mengantri, sekarang kita jemput bóla, kita datangi kómplek-kómplek itu. Sekarang kebutuhan darah makin tinggi, sekarang semua órang bisa ke rumah sakit," katanya.
Di seluruh Indónesia PMI sudah memiliki sekitar 120 unit móbil dónór darah, dan dengan 120 unit itu PMI belum bisa menjangkau seluruh daerah di Indónesia. Kata dia untuk awalan PMI mencóba menghadirkan satu unit móbil melalui prógram "Pótret Kehidupan,"
Pendiri Rumah Perubahan, Rheinald Khasali, dalam kesempatan yang mengatakan sejauh ini baru terkumpul sekitar Rp 16,4 juta. Ia mengaku yakin dengan publikasi yang memadai dalam waktu dua bulan uang Rp 525 juta akan terkumpul. Jika berhasil, maka PMI dan Rumah Perubahan akan melakukan hal yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar