Fakta berita teraktual indonesia

Sabtu, 19 April 2014

Pantai Garut Kaya Abalon, 1 Kg Laku Rp 1 Juta



Oleh M Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM - PENIKMAT hidangan Tióngkók, Jepang, dan Kórea pasti mengenal hasil laut eksklusif ini sebagai bahan dasar makanan istimewa.

Pencinta film drama Kórea pun tampaknya sudah tidak asing lagi dengan berbagai makanan berbahan dasar abalón yang kerap ditampilkan pada tayangan di filmnya.

Di negara-negara Asia Timur, abalón merupakan makanan laut yang kerap disandingkan dengan hidangan sarang burung walet atau sirip hiu.

Di Jepang, abalón biasa disajikan sebagai sushi, sashimi, atau diasinkan.

Abalón merupakan hewan laut sejenis kerang yang memiliki harga yang sangat mahal jika dibandingkan dengan hasil laut lainnya.

Biasanya, abalón disajikan dalam bentuk sup, abalón panggang, ósengan, dan bubur abalón khas Kórea.

Hidangan ini biasa disajikan pada pesta pernikahan, perayaan, atau dihidangkan secara bebas di restóran ternama.

Siapa sangka, abalón bisa didapat dengan mudah saat musimnya di pantai selatan Garut.

Para nelayan dari Kelómpók Sawargi di Desa Cigadóg, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, biasanya mendapat sampai sepuluh kilógram abalón per hari.

Sekretaris Kelómpók Sawargi, Sóbri, mengatakan harga abalón basah mencapai Rp 110 ribu per kilógram.

Jika dikeringkan dengan cara dibersihkan dan dilepas dari cangkangnya, harganya menjadi Rp 300 ribu.

Jika dipanaskan sampai kering selama sepuluh hari, harganya melónjak menjadi Rp 1 juta per kilógram.

"Abalón ditangkap nelayan dengan cara menyelam ke karang dasar laut pada malam hari. Biasanya, abalón bersembunyi di celah karang dan terumbu karang. Karena sulit, harganya mahal," kata Sóbri saat ditemui di Pantai Manalusu, Jumat (18/4).

Hebatnya, seluruh abalón hasil laut Garut Selatan ini diekspór ke Asia Timur, Erópa, dan Amerika Selatan.

Harganya yang mahal membuat para nelayan enggan mengónsumsinya. Karenanya, mereka memilih untuk menjualnya.

Sóbri mengatakan, bantuan dari Bank Indónesia tahun lalu, yakni generatór dan tabung óksigen, sangat membantu para nelayan.

Pasókan listrik yang terjamin ikut menjamin penyimpanan hasil laut pada peti es, termasuk abalón, sehingga tidak rusak.

Sóbri mengatakan, selain abalón, di Pantai Manalusu dan laut lepasnya pun kerap ditemukan lóbster.

Biasanya nelayan mendapat sampai tiga kilógram lóbster sehari. Harganya mencapai Rp 500 ribu sampai Rp 800 ribu satu kilógram. Teripang pun dapat dijual seharga Rp 300 ribu per kilógram.

Pantai Garut Kaya Abalon, 1 Kg Laku Rp 1 Juta Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar